Bicara soal waktu,
liputi oleh rasa ingin saling menggenggam erat, enggan melepaskan.
Namun pada saat itu semuanya bagai pasir yang di genggam erat di tangan, pastinya akan terjatuh juga secara perlahan hingga menyisakan sedikit di genggaman.
Matahari yang bersinar cukup cerah untuk saat ini, serta terlihat banyak para siswa siswi yang berjalan masuk ke sekolah untuk memulai hari dengan rutinitas belajar nya.
Rasyika berjalan dengan langkah yang perlahan namun dirinya masih terlihat bersemangat dengan senyum nya yang tak pernah hilang dari wajahnya.
Rasyika kini sudah berjalan dikoridor sekolahnya untuk menuju ke ruang kelasnya, namun saat dirinya masuk dia tak melihat Aira di sana, padahal biasanya Aira sudah duduk atau tidur di mejanya, tapi untuk hari ini nihil Aira tak terlihat di dalam ruangan kelas ini.
"eh Aira belum dateng ya?" tanya Rasyika pada beberapa teman nya yang sudah berada terlebih dahulu di kelas.
Semua yang mendengar pertanyaan dari Rasyika sepontan menggeleng-gelengkan kepala mereka, tanda tidak mengetahui tentang keberadaan Aira.
Rasyika yang melihat reaksi teman-teman nya, yang tak mengetahui tentang Aira hanya mengohkan dan mulai berjalan ke arah tempat duduknya.
Dirinya masih mengingat tentang kejadian kemarin dia dan Arga bersama, rasanya Rasyika makin menyukai Arga dengan semua perilaku yang di berikan untuknya.
"ihhh lucu banget Arga." batin Rasyika saat membuka ponselnya yang terdapat foto Arga dari belakang, Rasyika hanya terus memandang foto itu hingga dia bosan sendiri untuk melihatnya.
****
Fatir yang kali ini berjalan dengan langkah perlahan serta sedang memikirkan sesuatu di kepalanya dia masih terus memikirkan Rasyika, serta bagaimana, dirinya bisa mengungkap perasaan pada Rasyika agar dirinya tak lagi menyimpan rasa yang cukup sakit, terlebih dia sudah memendam nya bertahun-tahun pada Rasyika.
Fatir yang berjalan melewati ruang kelas Rasyika, mulai menghentikan langkahnya dan ingin masuk ke dalam ruang kelas itu hanya ingin menemui Rasyika dan bagaimana dia saat ini, serta hanya ingin menanyakan kabar nya.
'masuk aja kali yaa, cuma buat nanya-nanya aja.' batin Fatir yang mulai masuk ke ruang kelas itu.
Saat dirinya masuk ke dalam ruangan itu, masih terlihat sepi dengan beberapa murid yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Fatir langsung mengalihkan pandangan nya pada Rasyika yang tengah menatap layar ponselnya dan sesekali tersenyum, entah apa yang di lihatnya. Fatir mulai berjalan ke arah Rasyika dan berdiri di sana, dia melihat Sebuah foto laki-laki dari arah belakang, Fatir yang seperti mengenal laki-laki itu mulai mengingat ingat postur tubuh seseorang yang inga ketahui. Saat Fatir sedang berpikir keras mengenai siapa laki-laki itu malah di kagetkan dengan Rasyika yang mulai menyadari keberadaan nya.
"Fatir kenapa? Sama ngapain di sini?" tanya Rasyika yang berhasil membuat Fatir sadar dari lamunan nya.
"eh iya ras, tadi mau nanya, tapi kayaknya lagi serius gitu."
"owh, nanya apa?" ujar lagi Rasyika yang perlahan mulai meletakan ponselanya dan mulai memandang ke arah Fatir yang berdiri di hadapan nya.
"ini emm, lu udah ga apa-apa kan?" tanya Fatir dengan sedikit terbata-bata.
"engga apa-apa ko." jawab Rasyika dengan senyum nya yang di arahkan pada Fatir.
"eh iya gw duluan deh." ujar Fatir yang mulai berjalan keluar kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ay & Ar
Fanfiction"Kamu tau ga Walaupun aku udah gaada Cinta aku ke kamu masih terus tumbuh Lewat arga Dan mungkin arga orang yang kamu cinta Tapi aku orang yang selalu kamu dan arga kenang. Sampai jumpa." **** Kisah beberapa orang remaja yang terjebak di lingkup...