Kita hanya mampu beriringan
Bukan bersatu.
Saling memandang
Tak berbincang
Saling berdekatan
Tak mungkin mendekap
Layaknya air dan minyak.Matahari bersinar dengan sangat terik.
Membuat semuanya menahan sinar pagi ini, seluruh kelas 12 yang akan berangkat ke bandung untuk perpisahan sekolah sudah berkumpul di Aula mendengarkan guru-guru memberikan pengarahan serta peraturan."daff, Aira mana?" tanya Afan karena belum melihat Aira di aula saat ini.
"dia bareng sama mama lisa, soalnya kemaren nginep di sono." jawab Daffa yang masih fokus membaca catatan barang-barangnya agar tidak ada yang kelupaan.
Semua yang mendengarnya hanya mengoh kan perkataan Daffa dan melanjutkan aktivitas nya masing-masing.
Saat ini Aira sudah berjalan bersama bu Alisa menuju ruang Aula.
Mereka telihat berbincang sesekali tertawa bersama.
"mama lis, el kanapa ga ikut aja, nanti Aira yang jagain." ujar Aira
"ga bisa dong sayang, nanti kita semua sibuk buat party graduation. Kasihan el kan jadi ga ada temen nya." jelas Alisa.
Sesaat itu mereka sampai di Aula dan langsung berpisah.
Aira langsung bergabung pada Afan dan lain-lain.
Namun dirinya sempat melihat ke arah Rasyika bersama teman-teman nya yang lain tertawa lepas.
"Ras gw kangen lu ras, kangen gimana lu selalu bawel ke gw ras. Semoga nanti kita bakalan kayak dulu lagi ya ras." batin Aira yang langsung membuang muka serta mulai duduk di samping Arga untuk mendengarkan guru yang sedang menjelaskan.
Rafael yang bosan mendengarkan penjelasan dari guru-guru. Mencoba mencari udara segar dengan keluar sendiri, beralasan ke toilet.
Setelah Rafael keluar ia memilih duduk di bangku koridor dengan memainkan ponsel nya.
"gw udah tau rencana nya dia, saat sebelum party graduation kita mulai beraksi ras."
Rafael yang mendengar itu mulai membulatkan matanya kaget dengan apa yang orang itu bicarakan, dia mulai mencari sumber suara itu dan tepat di depan pintu Aula terlihat bibah dan Rasyika yang berbincang dengan suara yang semakin di pelankan.
Rafael tidak tahu apa rencana jahat dari dua wanita itu, sekarang ini dia memilih untuk mencerna semua perkataan bibah.
Namun sangat sulit untuk di arti kan."harus gw cari tau nih." ujar Rafael yang langsung masuk ke Aula saat Bibah dan Rasyika sudah berjalan menjauh dari pintu Aula.
Rafael langsung masuk dan mengambil sebuah kain serta kacamata untuk mengikuti serta mencari tahu tujuan perkataan dari dua wanita itu.
"lu mau kemana, bawa gituan?" tanya Fatir
Rafael hanya menggelangkan kepalanya dan kembali melanjutkan langkahnya mengikuti Rasyika dan bibah.
Rafael memilih untuk duduk membelakangi Rasyika dan bibah.
"jadi nanti kita bakalan liat dia...." ucapan bibah terpotong saat Bu tika menghampiri mereka.
"sudah siap bus nya mendingan kalian bawa aja makanan, terus semuanya ke aula agar tau kalian naik ke mobil yang mana." ujar bu tika.
Rafael yang mendengar itu sedikit kecewa namun dia berhasil mengetahui sedikit dari rencana mereka, tapi siapa incaran mereka.
"fael gw cariin juga lu," panggil Daffa yang langsung merangkul Rafael dan mengajaknya ke Tempat seluruh murid berkumpul.
"kita berenam satu bus. Mantep cuy," ucap Fatir dengan tersenyum namun tetap fokus memasukna barang-barang nya ke tempat penyimpanan di bus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ay & Ar
Fanfic"Kamu tau ga Walaupun aku udah gaada Cinta aku ke kamu masih terus tumbuh Lewat arga Dan mungkin arga orang yang kamu cinta Tapi aku orang yang selalu kamu dan arga kenang. Sampai jumpa." **** Kisah beberapa orang remaja yang terjebak di lingkup...