#12 perhatian

81 47 0
                                    

aku mencintaimu sederas air hujan
Seterang cahaya matahari
Dan seindah senja di sore hari.
Namun kau malah berlindung di atas payung mu, mengurung diri saat siang dan tak melihat langit saat sore hari, kau menghindari semuanya.

****

09.30 tepat bel istirahat berbunyi...

Afan, Fatir keluar terlebih dahulu padahal gurunya saja belum keluar, namun mereka berdua keluar terlebih dahulu untuk melihat kondisi dari Aira itu sendiri.

Mereka berdua berjalan dengan langkah cepat menuju uks untuk melihat keberadaan Aira apa dia baik-baik saja atau kah di sedang terluka.

Namun saat mereka berdua sampai di sana sudah ada Rasyika dan Rafael yang terlebih dahulu berada di samping Aira yang tengah tertidur.

"gila dah di sini aja, cepet amat dah." seru Fatir kepada kedua teman nya yang sudah duduk di sofa uks dengan tenang nya.

"gw di suruh tadi jagain dia sama walas gw." jawab Rasyika dengan pandangan nya yang melirik ke arah Fatir.

"gw sih jamkos jadi gabut ke sini donk." jawab lagi Rafael yang tengah tenang memainkan gamenya di ponsel.

Fatir yang mendengarkan hanya berohriyakan mendengar perkataan keduanya.

Sedangkan Afan sudah duduk di kursi tepat di samping tempat tidur Aira itu, Afan hanya terus memandang wajah Aira yang sudah tertidur dengan pulasnya serta sesekali tangan nya merapikan rambut nya.

Semua yang berada di ruangan itu hanya diam dengan pikiran masing-masing yang entah tak mengetahui jawaban nya.

Rasyika bertanya tentang ada apa dengan Aira

Rafael yang masih sedikit bingung memastikan yang ia ketahui

Fatir dengan pikiran nya yang bertanya-tanya tentang ada apa

Afan yang berpikir kenapa ini semua terjadi.

Semua seperti berada di dalam dunia nya sendiri sampai Aira terbangun dan melihat semuanya tengah terdiam tanpa kata-kata.

"heii, ada apa?" tanya Aira yang membuyarkan semua pikiran dari teman-teman nya.

Sontak saja semua yang mendengar itu langsung kaget dan menatap Aira dengan tatapan penuh arti sendiri di setiap tatapan itu.

"gappa Ra." jawab Afan yang mewakili mereka semua.

"eh iya lu laper gak mau gw pesenin makanan?" tanya Rasyika yang sudah berdiri di samping tempat tidur Aira, Aira yang mendengar perkataan Rasyika hanya mengangguk, dan di respon iyaan

Rasyika yang keluar dari uks di susul oleh Fatir untuk membantu mengantar Rasyika membeli semua yang akan dia beli untuk mereka di uks nantinya.

Sedangkan Afan masih menatap Aira dengan tatapan nya penuh tanya.

"lu kenapa sih?" tanya Afan dengan tatapn tajam nya ke arah Aira namun terlihat sebuah arti kekhawatiran di dalam hati nya untuk Aira.

"ga apa-apa . "

Namun Afan dengan singap meraih ponsel di samping nya dan menggenggam ponsel itu di tangan nya.

"ishh sini." ucap Aira yang setengah mengangkatkan kepalanya agar dapat mengambil ponsel di tangan Afan.

"gakkk, mendingan lu istirahat di sini tanpa maen hp oke." ucap Afan yang mendorong kepala Aira yang terangkat dengan gemasnya.

Aira yang mendapat perilakuan seperti itu dari Afan hanya menghembuskan napas kasarnya dan memiringkan tidur nya ke samping agar berlawanan arah dengan Afan.

Ay & Ar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang