13

1.4K 281 64
                                    

Rasanya sangat menyebalkan. Ketika menjadi satu-satunya orang yang tidak tahu apapun.

Merasa paling bodoh. Ketika tahu ada yang sedang di sembunyikan, namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Namun, sekarang Chan mengerti. Alasan kenapa Mama memutuskan untuk mengirimnya belajar ke luar negeri.

Di tahun yang sama ketika Ayah meninggal dunia. Setelah dua tahun sebelumnya, beliau berjuang dengan penyakit kanker yang deritanya.

Meninggalkan Chan yang baru berusia empat belas tahun serta adik tirinya, Peter yang bahkan baru berusia lima tahun.

Semuanya terlihat baik-baik saja.

Bahkan saat detik-detik terakhir penerbangannya, Chan masih dapat melihat Mama tersenyum bahagia bersama Bunda.

Menenangkan sang adik yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya karena akan di tinggal oleh sang Kakak.

Jika Chan memikirkannya lagi, yang ia ingat hanyalah kenangan yang indah.

Bahkan ketika Ayah menikahi Bunda, semuanya terlihat baik-baik saja.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jika beberapa malam sebelumnya, Han Jisung selalu di temani oleh Changbin.

Maka berbeda untuk malam ini. Hanya Chan lah yang datang untuk menemani Han Jisung pulang.

Sengaja, agar ia dapat berdua saja dengan Han Jisung.

Itulah yang Changbin katakan ketika Chan menanyakan alasannya.

Tentu saja, Changbin tidak pernah menyinggung kalimat terakhir yang Han Jisung ucapkan ketika mereka berdua makan siang tempo hari.

Sepertinya sama dengan Tuan Park, Changbin juga memutuskan untuk menunggu.

Jadi haruskah Chan juga menunggu?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sama hal nya ketika Changbin menemaninya pulang, Han Jisung akan langsung masuk ke dalam rumahnya.

RUNNING AWAY PART 2: COMING BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang