8

1.5K 298 94
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jika saja Han Jisung tidak pulang dengan Chan dan Changbin, ia pasti akan memilih untuk mengobati lukanya besok.

Atau mungkin ia tidak akan mengobati lukanya.

Han Jisung pasti lebih memilih untuk segera merebahkan dirinya di atas sang kasur tercinta.

Daripada mengobati luka yang mungkin akan sembuh dengan sendirinya.

Karena itu semua sungguh sangat merepotkan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Ya! Kamu bilang akan mengobati lukamu sendiri?”

“Aku hanya mengatakan bahwa aku bisa mengobatinya sendiri"

"Bukan akan mengobatinya”

Gumam Han Jisung pelan tanpa menatap ke arah Changbin yang masih menatapnya.

Han Jisung lebih memilih untuk memfokuskan atensinya pada luka di lenganya yang baru saja di obati oleh Chan.

Suatu hal yang wajar jika, Changbin merasa kesal saat ini. Karena akibat ulah Han Jisung ia harus berlari seperti orang gila di pagi buta.

Berlari dari satu toko ke toko lainnya, berharap ada salah satu toko yang sudah buka sehingga ia dapat membeli beberapa obat.

Sehingga mereka dapat segera mengobati luka Han Jisung.

Bukan hanya Changbin, bahkan Chan juga sulit mempercayainya. Mereka pikir dengan status dokter, Han Jisung pasti memiliki beberapa persedian obat.

Yang menjadi alasan mengapa Han Jisung terus menegaskan bahwa ia bisa mengobati lukanya sendiri.

Namun kenyataanya malah sebaliknya. Kosong. Sama sekali tidak ada obat apapun.

.

.

.

.

.

.

RUNNING AWAY PART 2: COMING BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang