31

1.2K 258 85
                                    

Bukan karena Chan sudah merasa benar-benar siap.

Untuk mengetahui semua kebenaran tentang apa yang telah terjadi dengan keluarganya, empat belas tahun yang lalu.

Seperti apa yang dikatakan oleh Woojin sebelumnya. Mungkin, fakta sebenarnya adalah skenario terburuk yang jauh di luar dugaannya.

Chan juga tahu bahwa cepat atau lambat, ia pasti akan mengetahui semua kebenarannya.

Karena di dunia ini, tidak ada yang abadi. Waktu akan menjawab semua pertanyaannya, pada waktu yang tepat.

Namun sayangnya, kali ini Chan sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Apapun hasilnya nanti, baik ataupun buruk akan Chan terima.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah memikirkannya seharian penuh. Tentang bagaimana ia bisa mendapatkan jawaban atas semua rasa penasarannya.

Disinilah Chan saat ini. Duduk berhadapan dengan seorang narapida. Yang dibatasi dengan sebuah dinding kaca.

Jika mustahil medapatkan jawabannya dari sang adik ataupun Tuan Park

Maka mungkin Chan bisa mendapatkan jawaban darinya.

Jiwon. (Running Away, Part 1 : Chapter 13)

Salah satu narapidana yang pernah menyekap Han Jisung dan para anggota Tim Divisi Khusus lainnya.

Tapi juga salah satu narapidana yang pernah Han Jisung selamatkan dari masa kritisnya.

“Apakah saat ini aku sedang bermimpi?”

“Bagaimana bisa seorang ‘Ketua Tim Divisi Khusus Yang Terhormat’, ingin bertemu dengan seorang ‘Narapida Hina’ seperiku”

Tentu saja kedatangan, Chan yang sangat tiba-tiba seperti ini sangat tidak biasa.

“Han...”

“Han Jisung”

Ahh... Persoalan anak genius itu”

Seperti dugaan Chan, nama Han Jisung adalah sebuah kata kunci. Cukup menyebut namanya, maka orang itu akan segera paham.

“Tapi kenapa?”

“Kenapa kamu menanyakan soal anak itu? Bukankah, kamu jauh lebih mengenalnya?”

Meskipun sudah tahu akan tujuan sang Ketua Tim datang menemuinya. Tapi tetap saja rasanya sangat aneh.

“Hari itu...”

“Hari dimana kamu menyekap Han dan dua orang anggota Tim Divisi Khusus lainnya. Serta tiga orang penjaga”

Jelas Chan yang lebih memilih untuk langsung membahas tujuan awal kedatangannya.

Daripada membuang waktu dengan basa-basi yang tidak penting.

"Aku ingin tahu... Apa yang Han katakan pada waktu itu"

“Kenapa dia..”

“Tidak membalas dendam kepada orang yang telah membunuh keluarganya?”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pembicaraan Jiwon dan Chan sepertinya benar-benar pembicaraan yang sangat serius.

Tanpa adanya basa-basi dan sebuah senyuman bersahabat.

Hawa dingin ruangan akibat dari mesin penyejuk udara yang terus dalam posisi menyala. Serta tatapan tegas dari kedua belah pihak.

Benar-benar membuat sekeliling ruangan terasa dingin nan mencekam.

“Kenapa?”

“Kenapa aku harus memberi tahumu akan hal itu?”

Sama halnya dengan sang Ketua Tim yang menatap lekat kedua manik kelam milik Jiwon. Jiwon pun melakukan hal yang sama.

“Karena Ibuku adalah pembunuhnya”

###

RUNNING AWAY PART 2: COMING BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang