21 – You're Beautiful
"Apa aku ... kelihatan aneh?" gadis itu bertanya ketika dia mendongak, menatap Zelo.
Zelo merasakan sensasi aneh di perutnya saat menatap wajah Veryn yang sudah berhias make up. Ia tak pernah melihat Veryn mengenakan make up selama ini. Tapi saat ini, di depan matanya, gadis itu mengenakan gaun yang cantik dan bahkan ...
"Ini berlebihan banget nggak, sih?" Veryn menyentuh wajahnya dengan cemas. "Ellena maksa aku pas kamu lagi ganti tadi, jadi ..." Pikiran Veryn yang tadinya terpusat pada Ellena yang memoles make up wajahnya berganti dengan gambaran Zelo dengan jasnya.
"Wah ... kamu nggak kelihatan kayak anak sekolah, seriusan," gumam Veryn seraya mendekati Zelo. Dia tersenyum lebar saat menarik kerah jas Zelo. "Tadinya aku nggak kepikiran kalau kamu bakal makai jas. Tapi, ngelihat kamu makai stelan kayak gini, aku jadi lebih pede buat datang ke pesta itu," ucapnya riang.
Zelo bahkan tak sanggup membalas satu pun kata-kata Veryn. Kini, saat gadis itu berada begitu dekat dengannya, terlalu dekat, ia bisa melihat dengan lebih jelas betapa ...
"Cantik, kan?" Suara Ellena membuat Zelo seketika mengalihkan tatapan dari wajah Veryn.
Veryn yang sedari tadi fokus dengan penampilan Zelo, akhirnya melepaskan Zelo dan berbalik untuk menatap Ellena.
"Gaunnya cantik banget," ucap Veryn tulus. "Ini ... nggak terlalu berlebihan, kan?" cemasnya.
Ellena tersenyum saat menghampiri Veryn. "Nggak, lah. Kamu kelihatan cantik, malah."
Veryn tersenyum malu. "Itu kan, gara-gara gaunnya," katanya. "Oh, sama riasanmu tadi. Kamu juga nata rambutku." Veryn menyisir rambutnya yang agak bergelombang kini.
Zelo harus menahan dirinya agar tidak menatap Veryn lagi. Melihat bagaimana cara Ellena menatapnya dengan senyum geli di sudut bibir, dia memang berencana melakukan sesuatu. Zelo teringat bagaimana penasarannya Ellena dengan Veryn yang semalam disebut Zelo sebagai gadis kecil yang tak tahu apa-apa.
"Kalian kelihatan serasi, deh," komentar Ellena, menyempatkan mengerling jail ke arah Zelo saat Veryn menoleh ke arah Zelo.
"Oh ya?" Veryn menghampiri Zelo, lalu tanpa peringatan, dia mengaitkan lengannya di lengan Zelo, mengacaukan degup jantung Zelo. "Sebenarnya sih, aku agak terganggu soalnya Zelo lebih tinggi dari aku. Tapi sekarang, aku malah bersyukur karena itu." Veryn tersenyum lebar ke arah Zelo. "Bahkan meskipun aku make high heels, kamu masih lebih tinggi dari aku. Dan kamu sama sekali nggak kayak anak sekolah."
Zelo menghindari menatap Veryn, menatap senyum gadis itu. "Kunci mobilnya," sebutnya dengan tatapan kesal ke arah Ellena.
Ellena mengangkat kunci mobil Zelo, lalu melemparnya. Dengan mudah Zelo menangkapnya.
"Kita naik mobil?" Veryn menatap Zelo, tampak cukup terkejut.
Zelo mengangguk tanpa menatapnya.
"Kamu bisa naik mobil?" tanya Veryn penasaran. "Udah punya SIM?"
Zelo mengangguk lagi, masih tanpa menatapnya.
"Wah ..." gumam Veryn kagum. "Kayaknya ada banyak hal yang belum aku tahu tentang kamu, deh."
Zelo berdehem seraya menarik tangannya dari lengan Veryn.
"Tapi ... apa kamu minjam mobilnya Ellena? Apa nggak pa-pa? Kamu yakin kamu bisa nyetir?" cemas Veryn.
"Ya, aku bisa nyetir. Dengan sangat baik. Jangan khawatir deh, kamu bakal baik-baik aja," jawab Zelo, berusaha menahan kekesalannya.
"Aku lebih khawatir sama mobilnya sih, sebenarnya," ucap Veryn enteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You (End)
Mystery / ThrillerBagi Veryn, hidup tanpa teman, sendirian, adalah cara hidup yang aman, dan nyaman. Sebagai seorang penulis novel fiksi, Veryn bisa dibilang lebih menikmati kehidupannya yang nyaris tanpa sosialisasi. Tapi kenyamanannya itu harus berakhir ketika Zelo...