23 – Won't Let You Hurt
'Zelo!' Veryn berteriak sekeras mungkin dalam pikirannya. Jika Zelo tidak bisa mendengarnya, maka semuanya akan berakhir. Tapi, anak itu selalu mendengarnya. Dia selalu mendengarnya ...
'Zelo!!!' Veryn kembali berteriak. 'Tolong aku! Buruan ke sini dan tolong aku!' Veryn berteriak putus asa dalam kepalanya.
Jika anak itu tidak mendengar teriakannya, maka jika Veryn benar-benar mati, ia akan menghantui anak itu seumur hidupnya. Selama ini, dia mendengarkan pikiran bodoh Veryn, tapi di saat seperti ini, jika dia tidak mendengar Veryn ...
"Veryn!" Suara itu datang dari koridor. Suara Zelo.
'Aku di sini! Aku di sini!' Veryn berteriak dalam kepalanya.
"Veryn! Jawab aku!" Zelo berteriak di koridor.
Veryn mengumpat dalam hati. Ia bahkan nyaris tidak bisa bernapas.
"Veryn! Sialan, kamu di mana?!" Zelo terdengar marah.
Sial, apakah anak itu barusan memakinya? Mendapat tenaga dari itu, Veryn mengulurkan tangannya, berniat mencakar mata orang asing di hadapannya ini. Tapi, alih-alih mencakar matanya, tangan Veryn justru mencakar maskernya, membuatnya tertarik turun hingga Veryn bisa melihat wajah orang itu.
Veryn terbelalak kaget ketika melihat wajah itu. Nggak mungkin ...
"Veryn!" Suara Zelo terdengar semakin dekat dan sepertinya karena itulah, orang itu akhirnya melepaskan Veryn.
Seketika, Veryn terjatuh ke lantai dan terbatuk. Orang itu menatap Veryn dengan panik seraya memasang kembali maskernya. Tampaknya ia juga terkejut karena Veryn melihat wajahnya. Selama beberapa saat, Veryn yakin orang itu hendak membunuhnya saat itu juga, tapi ketika suara Zelo mendekat, orang itu bergegas berlari ke arah pintu.
Veryn tersentak kaget ketika tiba-tiba orang itu kembali terlempar ke dalam. Lalu, akhirnya ia bisa melihat Zelo. Akhirnya anak itu datang. Veryn benar-benar lega kini. Bagaimanapun keadaannya kini, betapa pun kepala dan lehernya terasa sakit, tapi entah kenapa ia merasa tenang hanya dengan melihat Zelo di sana.
Veryn tak tahu jika Zelo juga bisa berkelahi. Gerakan yang selama ini hanya Veryn lihat di film, kini ia bisa menontonnnya langsung. Zelo melompat setelah menggunakan tembok sebagai pijakan, lalu mendaratkan tendangan keras di punggung orang asing itu. Tapi, meski terjatuh dengan keras, orang itu kembali berdiri, kali ini tampak lebih siap menghadapi serangan Zelo.
Orang itu berhasil menghindari tendangan berputar Zelo dengan melompat ke belakang. Veryn panik tatkala orang itu sempat mengambil pecahan vas tak jauh dari tubuh Anin yang masih tak sadarkan diri. Zelo yang tadinya hendak menyerang orang itu, perlahan mundur. Veryn sempat melihat Zelo melirik sekilas ke arahnya.
Saat orang itu akhirnya menerjang ke arah Zelo dengan pecahan vas di tangannya, Zelo tampak fokus. Meski dia berhasil menghindari serangan beberapa kali, tapi serangan bertubi-tubi orang asing itu berhasil melukai wajah Zelo. Veryn bisa melihat darah yang muncul dari garis merah akibat goresan pecahan vas di pipi Zelo.
Zelo mendesis seraya mengusap pipinya yang terluka, lalu kembali melirik Veryn, tampak panik kini. Apa Zelo mendengar pikiran orang itu? Kenapa dia tampak sepanik itu? Dan bagaimana dia bisa terluka jika seharusnya dia mendengar pikiran orang itu? Seharusnya dia bisa menghindar dengan mudah.
Ketika orang asing itu kembali hendak menyerangnya, kali ini Zelo melompat dan bergerak cepat saat menendang rusuk orang itu. Orang itu terlempar ke belakang, dan dia tampak kesakitan saat berusaha berdiri. Veryn pikir orang itu akan kembali menyerang Zelo dengan membabi buta, tapi tiba-tiba dia berlari ke arah Veryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You (End)
Misterio / SuspensoBagi Veryn, hidup tanpa teman, sendirian, adalah cara hidup yang aman, dan nyaman. Sebagai seorang penulis novel fiksi, Veryn bisa dibilang lebih menikmati kehidupannya yang nyaris tanpa sosialisasi. Tapi kenyamanannya itu harus berakhir ketika Zelo...