25 - Stay With Me

1.1K 161 12
                                    

25 – Stay With Me

"Zelo ..." Panggilan pelan suara Veryn itu seketika membangunkan Zelo yang terlelap di kursi di samping ranjang rumah sakit, dengan tangan masih menggenggam tangan Veryn.

Kantuknya lenyap seketika saat melihat mata Veryn sudah terbuka. "Kamu udah bangun?" Ia tersenyum lega. "Lehermu gimana? Sakit? Tanganmu?" cemasnya.

Veryn mengangguk. "Aku nggak pa-pa, kok. Tapi ... kamu ngapain tidur di sini?"

"Bukannya aku udah janji buat ada di sampingmu?" balas Zelo seraya melepaskan tangan Veryn saat ia berdiri untuk mengambil air. "Minum dulu, Ve," katanya seraya membantu Veryn duduk.

Veryn kembali berbaring setelahnya. Dia menatap Zelo selama beberapa saat, tanpa berkata-kata, tanpa berpikir.

"Ngapain kamu ngelihatin aku kayak gitu?" tanya Zelo seraya kembali menggenggam tangan Veryn. "Kamu juga nggak mikirin apa pun."

"Soalnya aku tahu aku bakal berisik banget kalau udah makai pikiranku," sahut Veryn enteng.

Zelo tersenyum. "Aku udah terbiasa, aku kan udah bilang?"

Veryn mengangguk. Tatapannya jatuh pada tangannya dan tangan Zelo. "Kamu beneran nggak pergi," gumamnya.

"Gimana aku bisa pergi kalau kamu mohon-mohon dengan menyedihkan gitu?" Zelo membalas.

Veryn mendesis. "Meskipun aku sakit kayak gini, kamu masih bisa ngeledek, ya?"

Zelo tersenyum. "Tenggorokanmu nggak sakit? Kamu ngomong banyak banget dari tadi, tenggorokanmu nggak pa-pa?" Ia kembali cemas.

"Nggak pa-pa. Dan ada banyak hal yang pengen aku omongin sama kamu, tahu," ungkap Veryn.

"Kamu nggak perlu ngomong dan aku udah bisa dengerin kamu, ingat?" Zelo mengangkat alis.

"Ah ..." 'Benar juga,' Veryn melanjutkan dalam pikirannya. 'Tadi aku cuma khawatir kalau aku bakal terlalu berisik aja. Aku mungkin nggak bakal bisa berhenti kalau udah mikir. Kamu juga tahu kan, aku tuh selalu punya banyak hal buat dipikirin.'

"Aku juga udah terbiasa sama itu," tukas Zelo.

Veryn tersenyum. Kemudian tatapannya jatuh ke pipi Zelo yang tertutup plester. 'Kamu juga terluka ...'

"Aku baik-baik aja." Zelo tersenyum untuk menenangkan gadis itu.

Wajah Veryn tampak muram. 'Apa aku ngeganggu tidurmu? Lagi?'

Zelo menggeleng. "Aku nungguin kamu bangun dari tadi. Tapi, kayaknya kamu nyenyak banget tidurnya."

Veryn tersenyum kecil. 'Rasanya aku lama banget tidurnya. Aku bahkan mimpi aneh banget tadi.'

"Kamu cuma mau pamer atau mau cerita ke aku?" Zelo mengangkat alis.

'Aku harus cerita ke kamu, lah. Secara, kamu tadi juga muncul di mimpiku.'

Zelo tersenyum."Oh ya?"

Veryn mengangguk. 'Aku nggak tahu kita di mana, tapi di mimpiku tadi kita ngobrol santai banget.'

"Kita ngomongin apa?" pancing Zelo.

'Orang yang nyerang Anin sama aku. Aku lihat wajahnya. Apa kamu juga bisa lihat wajah orang itu dari pikiranku? Aneh nggak menurutmu? Maksudku, wajah orang itu. Dia ...'

I See You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang