38 – I'm With You
'Zelo ...'
Suara Veryn dalam kepalanya itu seketika menyentakkan Zelo. Ia baru saja akan meninggalkan taman karena tidak menemukan Veryn di sana saat mendengar suara itu.
"Veryn," Zelo memanggil gadis itu. Ia berusaha berkonsentrasi dan memanggil gadis itu dalam kepalanya, tapi tidak ada jawaban. Veryn tidak bisa mendengarnya. Tapi kini, Zelo bisa melihat dalam pikiran gadis itu. Kepanikannya, ketakutannya, pikiran buruknya ...
Zelo mengumpat kasar seraya masuk ke mobil dan memacunya secepat mungkin ke rumah Veryn. Jika tadi Zelo tidak berada sedekat ini dengan gadis itu, apakah ia akan mendengar suara gadis itu? Apakah ia akan tahu bahwa gadis itu dalam bahaya? Zelo bahkan tidak berani berpikir jika ia terlambat, meski sedikit saja.
Seraya mengemudi, Zelo menginstruksi dengan cepat agar orang-orang yang berjaga di sekeliling rumah Veryn melaporkan situasi di sana, dan agar mereka tidak menerobos masuk sampai ia mengeluarkan Veryn dari rumah itu. Pertama, ia harus mengeluarkan Veryn dari rumah itu, memastikan gadis itu aman dari jangkauan pembunuh itu.
Sial, ia bahkan tidak tahu bagaimana gadis itu bisa masuk ke rumahnya tanpa dilihat orang-orang yang mengawasi rumah itu.
***
Suara langkah itu semakin dekat, membuat Veryn meringkuk semakin dalam di balik selimutnya. Apakah ia akan mati seperti ini? Semudah ini?
Terakhir kali aku berusaha ngelawan toh aku tetap gagal. Kali ini pun pasti bakal sama, pikirnya seraya semakin mengeratkan pelukan di tubuhnya sendiri.
Apa pun yang terjadi, kamu harus bertahan, kamu dengar aku? Suara itu mendadak muncul di kepala Veryn.
Sontak, Veryn tersentak duduk, menatap sekeliling kamarnya yang gelap. Ia berusaha bernapas, meski setiap helaan terasa mencekiknya.
Aku takut, Veryn berbicara dalam pikirannya.
Aku di sini, jangan takut. Aku bakal datang, dan aku bakal nyelamatin kamu. Karena itu, bertahanlah, suara dalam kepalanya kembali berbicara.
Veryn menelan ludah ngeri, tapi kemudian, perlahan ia beranjak bangun dari tempat tidur, mencari di sekelilingnya, benda yang bisa dijadikan senjata.
Bertahanlah, aku mohon, suara itu kembali berbicara.
Veryn mengangguk. Saat ini, harapannya adalah suara itu. Hanya itu.
***
'Dia ada di ruangan lain buat ngecek kalau ada orang lain di rumah itu dan Veryn ada di kamarnya.' Suara Zane terdengar di kepala Zelo begitu ia memasuki rumah Veryn dari pintu belakang. 'Dia masuk ke ruangan di seberang kamar Veryn.'
Zelo melihat bahwa Zane berada di dalam mobilnya, sudah dekat dari rumah Veryn. Dan di sebelahnya ... Ellena? Ia melihat dalam kepala Zane, bagaimana dia datang ke butik Ellena dan bukannya menelepon gadis itu, karena dia khawatir Ellena akan menyembunyikan Veryn, jika memang gadis itu meminta seperti itu meski dia berada di sana. Setelah Zane menceritakan apa yang terjadi, Ellena berkeras untuk ikut mencari Veryn. Sama seperti Zane, dia khawatir akan Zelo jika sampai sesuatu terjadi pada Veryn. Orang-orang ini benar-benar ...
Zane menyusul Zelo ke taman dekat rumah Veryn dan sempat melihat mobil Zelo yang melaju cepat meninggalkan taman menuju rumah Veryn. Setidaknya dengan bantuan Zane, ia bisa mendengar pikiran penjahat itu. Dan ia akan bisa melindungi Veryn dari rencana jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You (End)
Mystery / ThrillerBagi Veryn, hidup tanpa teman, sendirian, adalah cara hidup yang aman, dan nyaman. Sebagai seorang penulis novel fiksi, Veryn bisa dibilang lebih menikmati kehidupannya yang nyaris tanpa sosialisasi. Tapi kenyamanannya itu harus berakhir ketika Zelo...