2

2.7K 482 19
                                    

gaes, kalo kalian gak vote + komen, aku makin lama updatenya.
hshshshs

+

lia merasa masa sma nya sangat sempurna. temen banyak, nilai bagus, dan hidup tenang. benar-benar sempurna. buktinya, selama seminggu ini lia belum banyak mengeluh.

hari senin merupakan pertanda kalau semester baru sudah berjalan selama seminggu. lia lagi beresin tasnya, kemudian terkejut ketika melihat ada banyak anak osis yang masuk ke kelasnya.

anak-anak auto panik. berusaha nyembunyiin make up mereka walaupun nyatanya mustahil karena osis udah senyum-senyum di depan kelas.

"ayo duduk ke tempat kalian masing-masing"

lia dengan enggan duduk di kursinya. dia merutuki jisung yang sama sekali tidak memberikan kabar.

"kalian pasti tau apa yang bakal kita ambil. tapi, akan lebih baik saya ulang"

kakel bername tag doyeon berkata.

"hal-hal yang di larang di bawa ke sekolah. benda tajam, sesuatu yang berhubungan dengan kekerasan dan porno, alat make up yang berlebihan, rokok, obat-obatan terlarang, dan barang-barang mencurigakan"

setelah mengatakan hal itu, osis langsung menggeledah isi tas para siswa. membuat mereka mendesah tidak terima barang di ambil.

lia mendecak ketika lipsticknya di ambil.

"itu kan wajar, masa bibir gue harus pucat sih, kak?"

"liptint boleh, tapi lipstick enggak. apalagi ni warnanya merah banget, lo mau ke club?"

lia mendecak.

dia berdiri dan mengikuti osis yang membawa mereka yang terkena razia.

+

lia menatap sosok ketos di depannya dengan tatapan kesal. dia hanya mendiamkan lia selama setengah jam tanpa berbicara.

"ka"

"apa?"

"hukuman gue apa?"

"oh, lo mau hukuman?"

"enggak"

"yaudah diem"

lia hanya menghela napas.

"no, gue duluan ya?"

changbin menjadi orang terakhir yang keluar dari ruang osis. kini hanya tersisa lia dan si ketos sialan yang bernama lino.

ah, lia jadi ingat pas dia ngikutin si ketos yang lagi ngerokok di belakang sekolah.

"jisung udah gue amanin, gak bisa bantu lo lagi"

lia membulat. kasian jisung.

"ck, jangan hukum jisung"

"kenapa gue harus nurut? nada lo aja sewot gitu"

"iya maaf"

"jadi, hukuman gue apa, kak?"

"bantu rapiin perpus selama sebulan"

"HAH? YANG BENER AJA!"

"gak terima? itu hukuman karena lo udah jadi orang yang jisung kasih kabar"

mendengar nama jisung, lia jadi gak enak.

"ya tapi jangan sebulan dong kak. yang lain aja cuma bersihin toilet, sehari doang lagi"

"oh, atau lo mau bersihin toilet cewe cowo selama seminggu?"

"toilet cowo?! kalo gue di apa-apain gimana?!"

"bodo amat"

lia mendecak.

"harusnya gue foto aja kemarin pas lo ngerokok kak"

lino mengangkat kepalanya.

"oh, jadi lo yang ngintip?"

lia mengangguk.

"ck, harusnya gue ngintip pas lo masukin ni barang ke dalam sana"

lino menunjuk lipstick lia kemudian menunjuk dada gadis itu. membuat si gadis langsung membuat gerakan menyilang dengan tangannya.

"mesum"

lino mengangkat bahunya. sedikit terkekeh melihat ekspresi lia yang menatapnya tajam.

"jadi, lo mau apaan?"

"bersihin toilet!"

"silahkan"

lino terkekeh melihat lia yang menghentakkan kakinya kesal.

+

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang