30

1.5K 286 17
                                    

masih bisa di bilang double gak sih ini? mumpung malam ini malming, siapa tau tulisan abal-abal ku ini bisa menjadi teman yang baik untuk para jomblo kesepian yang #dirumahaja xixixixi

jangan lupa vote dan komen!

...

ting nong

"aku aja"

lino berdiri. memilih membukakan pintu untuk tamunya.

"lah, rumah lo?"

"hm"

lino berdehem pelan. dia sebenarnya kenal hyunjin. mereka pernah satu tongkrongan dulu walaupun gak deket amat.

"jadi, seungmin nyamperin lo?"

"iya"

hyunjin mengikuti lino di belakang. dia menatap seungmin yang lebam-lebam.

"makasih lo, bang. udah mukulin seungmin"

lia tertawa melihat hyunjin malah berterima kasih. dia segera membopong seungmin dengan paksa. membuat seungmin mau tak mau pergi dari apartemen lino.

kini hanya tersisa lino dan lia di dalam apartemen. lino masih menunduk.

"kenapa nunduk terus sih?"

"aku malu, lia"

lia tersenyum. dia mengangkat kepala lino agar menatapnya.

"sekarang masalahnya udah selesai, kan? bukan aku yang ngasih tau kepala sekolah"

lino mengangguk.

"maaf. harusnya aku percaya kamu. aku kalut banget karena baru dapat masalah menumpuk"

"aku paham. terus?"

"terus?"

"soal seungmin"

"ohㅡ"

lino diam. dia menghela napas. dia akan menceritakannya ke lia sekarang.

"aku gak pernah cerita ini ke kamu karena aku nganggep ini malu-maluin. aku takut kamu ilfeel sama aku"

lia mendengarkan.

"dulu, aku sama seungmin temen deket. sampe aku smp kelas 9 kita masih temenan. tapi, pas kita main game, dia tiba-tiba bilang kalo dia gay"

"bilang sendiri?"

lino mengangguk, "aku awalnya gak masalah. kita masih temenan kaya biasa. tapi, dia kelamaan makin deket sampe aku nyari pacar susah. digangguin mulu sama dia. sampe-sampe aku dikatain gay sama satu sekolah karena seungmin nempelin aku terus"

"terus, aku nanya dan dia ngaku kalo suka sama aku. perasaan aku campur aduk banget pas itu. aku mutusin buat jauhin dia dengan pindah kota pas kelas 10 dan aku gak nyangka bisa ketemu dia lagi."

"aku berusaha ngehindarin dia pas tau dia murid baru di sekolah kita. berhasil karena anak osis ada banyak, dan aku bisa jaga jarak dari dia. tiap razia juga aku gak pernah ke kelas dia. sampe pas aku di keluarin dari osis, dia berani nyamperin aku. pas hari pertama aku di skors"

"aku kira dia gak bakal nyamperin lagi abis aku usir. ternyata dia ngelakuin ini buat bikin kamu jauhin aku"

lino bercerita dengan panjang lebar. tangan lia menyentuh pipinya. membuat lino kembali mendongak.

"aku gak bakal ninggalin kakak. ini bukan salah, kakak"

"tapi, aku malu, li. kamu ngeliat hal itu langsung bikin kepercayaan diri aku ilang gitu aja. aku bahkan gak berani liat kamu"

"aku harus lakuin apa biar kaka berani liat aku lagi?"

lino menggeleng pertanda tidak tahu. lia menghela napas. dia mendapatkan sebuah ide yang cukup gila.

...

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang