31

1.5K 275 62
                                    

jangan lupa vote dan komen!
btw, nanti jngn lupa liat note abis selese bacanya ya????

...

lia meremas roknya dengan gugup. butuh keberanian yang besar agar dia bisa mengutarakan isi pikirannya.

"aku bisa bikin kakak lupa sama kejadian itu"

"gimana caranya?"

lia tanpa aba-aba menarik wajah lino dan mencium bibir pria itu. membuat lino membulatkan matanya.

yah, benar. cara ini sangat bagus karena lino langsung bisa menghilangkan rasa menjijikan itu. dia bisa merasakan lia yang menciumnya sekarang.

dia meraih pinggang lia. menariknya agar lebih mendekat. lia sendiri hanya mengalungkan tangannya pada lino. mengusap rambut lino beberapa kali ketika lino menghisap bibirnya.

ini pertama kalinya mereka melakukan ciuman yang seintens ini. lia menutup matanya rapat. malu dengan apa yang terjadi sekarang. apalagi kalau mengingat dia lah yang memulai.

"k,kakㅡ"

lia mendorong bahu lino agar ciuman mereka terlepas. wajah lia sudah sangat merah. sementara lino menatap lia sendu. keduanya bernapas ngos-ngosan.

lino kembali ingin menyatukan bibirnya lagi, tapi ditahan sama lia.

"liㅡ"

"kita sekarang udah mantanan, kak" pancing lia.

lino senyum. dia meraih tangan lia.

"aku pikir kita udah balikan sejak kamu nyium aku duluan"

"e-enggak..."

lino terkekeh. dia meraih tangan lia. mengecupnya ringan.

"aku pengen kita balikan, lia"

lia menunduk sambil tersenyum malu-malu. 

"aku gabisa nolak"

lino senyum.

"makasih sayang"

"makasih juga, kak"

lino kembali menyatukan bibir keduanya. salahkan lia yang memulai kembali. dia hampir tidak menyentuh rokok selama hampir seminggu dan bibir lia adalah hal yang tepat untuk dijadikan candu barunya.

+

keduanya sekarang lagi nonton tv. memilih untuk maraton film karena besok libur.

"kamu nginep?"

"gak yakin di bolehin"

lia mengambil hpnya. mencoba meminta izin. namun, baru lia menyalakan hp, mama sudah menelponnya.

"halo, kenapa ma?"

"sayang, kamu dimana?"

"di rumah kak lino. kenapa?"

"kamu bisa nginep disana gak? soalnya mama sama papa mau keluar kota seminggu"

"loh, jadi aku nginep di rumah kak lino seminggu?"

"iya. gapapa ya sayang?"

"ya... gapapa sihㅡ"

lia mendengus melihat raut lino yang keliatan seneng banget.

"ㅡtapi, pakaian aku gimana?"

"ambil dong. minta temenin lino nanti"

"yaudah deh. mama kapan berangkat?"

"malam ini"

"hati-hati ya ma"

"iya sayang. eh, nyalain dulu loudspeakernya"

"udah. ngapain, ma?"

"lino. jagain anak tante ya, jangan di apa-apain loh!"

"iya, tan. aman kok lia nya sama lino. tante fokus aja"

"makasih ya lino"

"sama-sama tante~"

sambungan dimatikan. lino tersenyum puas mendengarnya. lia sendiri mendengus. tapi dia juga seneng karena bisa sama lino selama seminggu.

"kita bisa ngapain aja dong?"

"kata mama kan akunya jangan di apa-apain"

"loh, kan kita bisa main, pelukan. emang apa yang kamu pikirin?"

"gak ada"

lia malu banget. lino ketawa ngakak.

"ciee, mikir mesum ya?"

"dih, enggak!"

"jadi, mau aku mesumin beneran?"

"IH ENGGAK!!!"

lia auto mukulin lino pake bantal. lino sih seneng-seneng aja. soalnya asik ngejahilin lia.

...

berhubung cerita ini udah mau selesai jadi aku berniat bikin book baru lagi. ehe
jadi, aku minta pendapat kalian.

yang ini??

atau

ini???

silahkan dipilih mantemannn

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang