23

1.5K 266 26
                                    

jangan lupa vote dan komen
btw aku mau cepet selesein ini biar bisa publish cerita yang lain ahahahaha

...

lino menatap ayahnya dengan pandangan bingung. dia menatap bibi yang duduk di samping ayahnya dengan pandangan khawatir.

"ayah mau bilang apa?"

"soal suzy"

"gak perlu kali, yah. aku udah gak ada hubungan lagi sama dia"

lino menanggapi dengan malas.

"dia punya alasan kenapa dia gak suka kamu, lino"

"apa?"

"dia bukan ibu kandung kamu"

lino menatap ayahnya tidak percaya. tertawa sinis.

"ayah pikir lino bakal percaya?"

"kamu harus percaya karena ayah ngomong fakta, lino"

lino diam. wajahnya tak berekspresi. dia menatap ayahnya meminta penjelasan.

"terus, ibu kandung lino kemana?"

keadaan hening.

lino merasa mulai janggal dengan kehadiran bibi di samping ayahnya. dia menatap bibi yang menunduk.

"ayah bercanda?"

"ayah keliatan bercanda?"

lino tertawa tidak percaya. fakta yang di tahu hari ini benar-benar mengejutkan.

"jadi, bibi bohongin lino?"

bibi mendongak. menggeleng kuat. sayangnya, lino tidak perduli pada penjelasan apapun saat ini.

"ayah bohong sama lino selama 19 tahun lino hidup dan bibi bahkan gak peduli sama lino selama itu. kalian masih berharap lino maafin?"

"lino... dengerin ayah dulu!"

"enggak, yah. buang-buang waktu"

lino menatap keduanya dingin. menarik tasnya dan beranjak ke dalam kamarnya. menyesali keputusannya untuk pulang. andai motornya gak di tinggal, dia pasti bisa pulang ke apartemen sekarang juga.

pria itu mengunci kamarnya. mengambil hpnya dan mencoba menghubungi lia. tapi, nomer itu tidak aktif hingga beberapa kali lino menelponnya.

dia menghela napas.

berusaha sebaik mungkin meredam emosinya.

akhirnya, lino yang kelelahan fisik dan batinnya, langsung tertidur. dia bahkan lupa ganti baju.

+

lia cemberut sambil memberikan hpnya.

tadi hpnya jatuh karena kesenggol anak kecil. membuat lia mau tak mau pergi untuk memperbaiki hpnya.

"ditinggal aja ya, sayang?"

lia mengangguk mendengar ucapan mamanya sambil cemberut. dia menghela napas. memilih menitipkan hpnya. dia gak mungkin milih nunggu sedangkan mama nya masih banyak kerjaan.

alhasil, lia harus menjelaskan pada lino besok. pria itu pasti sudah menelponnya hingga puluhan kali.

+

seseorang berjalan sambil mendatangi counter hp. dia tersenyum pada si pemilik counter.

"pak, hp atas nama choi lia udah selesai belum?"

"eh, udah. tapi, kamu siapa ya?"

"saya temennya lia. ada sesuatu yang penting di hp lia, jadi saya mau minjam hpnya sebentar. boleh?"

"saya gatau boleh apa enggak. soalnya pemiliknya gaada disini"

"saya udah izin ke lia kok, pak"

mendengar kata izin, pemilik counter memilih untuk memberikan hp nya lia.

orang itu menggunakan hp lia dalam beberapa menit.

"nih, pak. udah"

"loh, gak sekalian di bawain buat temennya? uangnya udah di bayar di muka kok"

"enggak pak. katanya dia mau ambil langsung aja"

orang itu berlalu pergi setelah memberikan hp lia dengan senyuman.

...

papa lino aka swami lina :)

bibi cans aka bunda kandung lino

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang