🖇KETOS

24

jangan lupa vote dan komen!

btw, aku cuma mau ngasih tau kalo...
konflik di cerita ini bakal sedikit beda dari yang lain. hehe

ini adalah chapter terakhir sebelum kita memasuki konflik!!!

...

lino di panggil kepala sekolah pagi-pagi sekali hari ini. padahal dia lagi berusaha fokus sama pelajaran.

lino merasa ada sedikit perasaan aneh. terlebih yang memanggilnya bukanlah siswa lain melainkan pembina osis sendiri.

keadaan di perjalanan pun terasa senyap. padahal biasanya lino sama guru pembina selalu ngebahas banyak hal.

sampai pada akhirnya mereka berdua memasuki ruang kepala sekolah, firasat buruk lino benar-benar terjawab.

"apa ini, lino?"

kepala sekolah meletakkan beberapa lembar foto di atas mejanya. membuat lino terdiam karena yang ada di dalam foto itu adalah dirinya yang sedang merokok di belakang sekolah.

lino merutuk di dalam hatinya.

siapa yang memberikan foto ini?

"itu benar kamu?"

"iya, pak"

lino mengiyakan karena dia emang di ajarkan untuk bertanggung jawab. lino gak bisa bohong karena itu memang dia.

"saya kecewa sama kamu, lino. padahal saya sangat mengandalkan kamu"

"maaf, pak"

kepala sekolah menghela napas. lino sendiri hanya menunduk sambil menyesali perbuatannya.

"saya gak butuh diskusi sama anak osis yang lain maupun pembina kamu, saya mutusin buat cabut jabatan kamu sebagai ketua osis. kamu juga saya skors selama seminggu. suratnya kamu ambil setelah jam istirahat"

lino menelan ludahnya kasar. habis sudah. lino bukan di ganti jabatannya, melainkan diusir dengan tidak terhormat.

"pak, saya boleh tau siapa yang ngirim foto ini?"

"kamu mau apain dia?"

"gak saya apa-apain. saya cuma pengen tau"

kepala sekolah menghela napas. membuka hp dan memberikan sebuah pesan dari salah satu anak muridnya. dia percaya lino gak bakal macem-macemin si murid itu.

lino mematung melihat isi pesan itu. namun, yang membuatnya semakin mematung adalah nama yang tertera disana.

"c-choi lia dari kelas 2-1?"

"ya"

"pak, gak mungkin lia"

lino menatap kepala sekolah dengan pandangan tak percaya.

"murid yang mengantarkan ini juga bilang sama saya dia dititipin sama lia"

lino merasa dadanya mulai bergemuruh hebat.

"k-kalau begitu saya permisi"

lino berjalan keluar ruang kepala sekolah. kepalanya pening.

dia melangkahkan kakinya menuju ruang osis. mengunci diri disana sebelum jam istirahat di mulai.

"gak mungkin kamu kan lia..."

+

"anjing!"

lia yang lagi melamun pas denger umpatan keras dari jisung. pria itu langsung berlari keluar dari kelasnya setelah membuka hp.

membuat lia mengernyit bingung.

halah. palingan terjadi sesuatu sama jiwoo. makanya jisung segitu paniknya.

+

jisung membuka ruang osis yang sudah hampir sesak karena semua anak osis berkumpul.

keadaan hening. seluruh perhatian tertuju pada lino yang sekarang tengah berdiri di depan.

"thanks semuanya. gue juga gamau ini terjadi, tapi ini diluar kendali gue. gue seneng bisa satu organisasi sama kalian. gue juga minta maaf karena udah bikin kalian kecewa gara-gara kelakuan gue. gue juga gak bisa apa-apa karena kesalahan gue fatal. jadi, thanks buat kalian. kita masih bisa ngobrol di luar organisasi"

changbin menghela napas. mengurut keningnya. dia tidak mengerti kenapa lino bisa sampai ketahuan kaya gini.

"sorry, no. kita gabisa bantu apa-apa"

lino senyum. dia menepuk pundak changbin. memberikan jabatannya pada sahabatnya itu. dia yakin changbin juga sama kompetennya kaya dia sebagai ketua osis.

...