16

1.8K 337 20
                                    

jangan lupa vote dan komen.

...

lia hampir terlelap di kasurnya. sehabis sarapan, dia langsung masuk ke kamar buat lanjut tidur. jangan salahin jiwa malasnya yang memberontak ketika hari libur.

tapi, niatnya tertunda ketika dia mendengar suara teriakan mama nya yang menggelegar.

"LIA ADA TEMEN KAMU!!"

lia menggerutu sepanjang jalan. dia berjalan di koridor rumahnya sambil menuju ruang tamu.

deg

lia langsung mematung ketika mendapati seseorang yang sudah lama di lupakannya duduk di ruang tamu.

kenapa? lia sudah berjuang bertahun-tahun untuk melupakan kejadian itu, dan dia malah tak tahu malunya datang ke rumah lia.

"pergi"

"lia... tamunya gak boleh digituin"

lia menoleh ke mama dan papa nya yang sudah siap dengan pakaian serba hitam. sudah menjadi kebiasaan mereka akan mengunjungi makam woojin, kaka lia, setiap weekend.

"kami pergi dulu ya, lia nyusul nanti"

pintu tertutup. lia mendudukkan dirinya di sofa. menatap sosok di depannya dengan enggan.

"kenapa kesini lagi?"

"lia, aku mau minta maaf"

soobin, si tamu, menatap lia dengan raut permohonan. lia yang emang udah benci banget, gak terpengaruh sama sekali.

"maaf lo udah gak berguna, bin. kak woojin udah gaada"

soobin menatap lia dengan pandangan memohon. rautnya sayu penuh penyesalan.

"lia, gue bener-bener nyesel. harusnya gueㅡ"

"pergi"

lia berjalan ke pintu. niatnya membukakan pintu buat soobin keluar, tapi dia malah melihat lino yang berdiri dengan raut bingung.

"jodoh sih kayanya. lo tau gue dateng bahkan tanpa gue pencet bel"

lia menatap lino dengan tajam. membuat si cowo diam. takut cuy.

"kak lino, minggir dari pintu"

hah?

lino dengan raut bingungnya bergeser ke samping. lia masuk ke dalam.

"keluar!"

lino sedikit kaget mendengar teriakan lia yang ada di dalam.

"li, gue mohon kasih gue kesempatan"

"enggak!"

lino kaget pas liat ada cowo tinggi yang keluar dari rumah lia. mereka bertatapan dengan pandangan sengit. lino yang gak tau apa-apa langsung di tarik lia buat masuk.

brak

pintu ditutup kencang. meninggalkan soobin di luar.

lino emang di bawa masuk, tapi setelahnya, lia hanya diam. menunduk tanpa beranjak dari tempatnya berdiri.

entah dapat hidayah darimana, lino memeluk lia. membuat pertahanan gadis itu runtuh seketika.

"lo bisa nangis ke gue"

lia mencengkram kemeja lino. tangis sesegukannya membuat lino mengernyit. dia baru pertama kali melihat lia selemah ini.

"hiks.. dia jahat kak, dia udah bikin kak woojin meninggal... hiks..."

lino gatau siapa woojin, tapi yang pasti woojin adalah sosok berharga buat lia. lino bahkan dengan mudah tau. terlihat jelas dari tangis lia untuk woojin.

beberapa menit berlalu dan lia berhasil meredakan tangisnya. sekarang, dia malu karena udah nangis di depan lino.

"seberapa jahat choi soobin ke lo?"

lia mendongak kaget. darimana lino kenal soobin?

...

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang