36

1.4K 265 23
                                    

jangan lupa vote dan komen.

...

lino menginjak rem tiba-tiba. membuat lia yang sedang asik main hp terkejut. dia menoleh ke lino. tapi, pandangan pria itu tertuju ke depan dengan kening berkerut.

"mereka... siapa?" tanya lia kaget saat memperhatikan beberapa anak muda yang berkumpul di depan mobil mereka.

dua di antara mereka berjalan ke masing-masing sisi. mengetuk jendela. membuat lia terkaget.

"k-kak..."

lino menggenggam tangannya.

"tetap disini"

lino membuka kunci dan keluar. meninggalkan lia yang termenung di dalam.

lia gak dapat denger jelas mereka ngomongin apa, yang pasti lino terjebak perdebatan dengan salah satu dari mereka.

lia langsung menutup mulutnya ketika lino di pukul oleh salah satunya. dia meremas tangannya kuat. berusaha menahan diri.

dia ingin keluar, tapi lino menyuruhnya untuk tetap di dalam. kalo dia maksa keluar, dia bisa aja nyusahin lino karena fokus pacarnya itu harus kebagi.

clak

lia menoleh ketika seseorang membuka pintu di sampingnya. pria itu menarik tangan lia kasar. dia dapat melihat samar-samar seragam dari sekolah lain.

"Gifta High School?" gumam lia. itu nama sekolah soobin yang dulu.

"BOS! ADA SATU LAGI DISINI!"

lia di seret. berdiri di samping lino yang udah babak belur di tanah.

"brengsek! jangan apa-apain dia!"

"AKHH"

lino berteriak nyaring ketika dadanya di injak kencang. lia menahan napasnya. kenapa mereka harus terhenti di jalan kosong kaya gini?

"oh? lo choi lia kan? cewe yang jadi alasan kenapa soobin keluar dari geng"

lia gemetar. dia tidak tahu darimana orang itu kenal dia, tapi mendengar kalimat pria itu sudah jelas. mereka adalah kawanan soobin di sma gifta.

"ohh!!! jadi dia yang bikin soobin keluar?!"

lia menunduk. dia berusaha melepaskan cengkraman yang ada di tangannya.

"TOLONG!!! TOLONG!!!!"

lia berusaha berteriak sekuat tenaga. sayangnya, keadaan yang sepi tidak memungkinkan siapapun dapat mendengarnya.

"diem!"

rahang lia di cengkram kuat. lino yang melihatnya langsung kalap. dia menarik kaki yang menginjaknya hingga jatuh.

"brengsek jauhin tangan lo dari dia!!"

brak bruk

sesi baku hantam terjadi lagi. lino yang udah luka-luka maksain diri. lia masih di pegangin sama kawanan yang lain. gak bisa nahan tangis pas liat lino di kepung sama mereka.

tapi, seseorang yang menggenggam pisau membuat lia panik seketika.

"KAK LINO AWAS!!"

srak

lia membulatkan matanya.

deg

deg

deg

tubuhnya melemas ketika pisau itu menusuk perut lino.

"cabut! cabut!"

mereka langsung kabur dari sana. hanya ada lino dan lia yang tersisa.

"kak lino!"

lia langsung menghampiri lino yang terkulai lemas dengan tusukan di perutnya. lia menaruh kepala lino di pahanya.

"kak lino! kak!"

tangis semakin deras. lia kehilangan arah. dengan tangan gemetar, dia mengambil ponsel yang ada di saku lino.

"p-pak.. to-tolong.."

....

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang