19

1.7K 311 27
                                    

balik ke chapter 17

...

lia menatap ke depan dengan pandangan kaget.

tepat setelah beberapa menit yang lalu, guru masuk sambil bawa seorang murid baru. jangkung, tinggi, gagah, tampan. beuh, idaman satu kelas, atau bahkan satu sekolah.

tapi enggak buat lia. dia gak tertarik sama sekali. bahkan dia benci sama si anak baru.

siapa lagi kalo bukan choi soobin orangnya. lia gak tau gimana caranya soobin bisa pindah ke sekolahnya. yang pasti, lia udah gak peduli sama si choi soobin itu.

pelajaran berlangsung tenang. tapi, pas istirahat soobin langsung nyamperin lia.

lia yang pengen makan sama temen-temennya harus terhalang karena badan besarnya soobin.

pengen minta bantuan jisung, tapi jisung udah keluar kelas sedetik guru keluar. lagian kalo minta bantuan jisung juga pasti kalah si jisungnya. kalo diibaratin, soobin gajah, dan jisung semut. habis.

"lia"

"apa?"

"gue mau ngomong"

"yaudah si ngomong aja"

satu kelas auto kaget dengar lia yang ngomong sebegitu dinginnya. mereka tau kalo lia itu galak, tapi lia gak dingin.

"kalo masih mau mikir gausah. gue laper"

lia berjalan meninggalkan soobin yang masih terdiam di tempat.

+

jisung masuk ke dalam ruang osis. dilihatnya lino sama changbin sudah ada di dalam sana. cuma berdua.

"dua-duaan, yang satunya setan"

"ya elo setan. emang siapa lagi?"

jisung senyum. dia udah ikhlas banget di nistain sama changbin. gak guna juga balesnya. jadi, jisung memilih mendudukkan diri dan menaruh paper bag yang di bawanya di meja.

"kak, nih titipan lia"

mendengar nama lia, lino auto mendongak. menghampiri paper bag yang di bawa jisung.

"bin, kayanya gue gak perlu makan roti lagi"

"lah terus?"

lino memamerkan kotak bekal yang dia dapat dari dalam paper bag. membuat changbin melotot.

" anjir lah. sendirian dong gue ngejomblo"

"lah, emang kak lino gak jomblo?" tanya jisung kepo.

changbin menghela napas. berdiri dan mengelus kepala jisung dengan wajah prihatian.

"kasian gue sama lo, sung. lo pas kecil makan apaan sih sampe leletnya separah ini?"

setelah mengatakan itu, changbin keluar buat beli roti seorang diri karena teman menjomblonya sudah punya pacar.

"lo pacaran sama lia, kak?" tanya jisung ngasal.

"hm"

"CIYUSAN?! DEMI APA?!"

"demi cinta gue pada lia yang sepolos pantat bayi"

"anjir geli gue liat orang bucin baru"

lino memilih tidak meladeni jisung. dia sibuk makan bekal dari lia yang nyatanya emang enak banget. lino jadi keinget masakan bibi di rumah.

"gue denger ada anak baru di kelas lo"

"oh iya. si soobin"

"soobin? choi soobin yang pernah deket sama lia?"

"lah iya soobin yang itu! lia gimana yak?!"

jisung auto ambil hp buat nanyain kabar lia. jisung tiba-tiba panik karena baru sadar soobin yang dia maksud.

lino sendiri memasang tampang sinis.

'jadi dia ngikutin lia sampe kesini'

...

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang