38

1.4K 274 8
                                    

jangan lupa vote dan komen

note :
gak nyangka kalau 3 chapter lagi menuju ending. ihiy

...

lia duduk di kasurnya. dia udah di bolehkan pulang sama polisi. operasi lino mungkin lama. lia juga gak mungkin maksain mama nya yang lagi kelelahan buat nemenin dia di rumah sakit.

lia baru aja nerima kabar dari polisi kalau operasi lino selesai jam 2 malam dan lino masih kritis sampai sekarang.

lia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 8. itu artinya sudah 6 jam lino kritis.

gadis itu beranjak. dia akan mengunjungi rumah sakit hari ini. kebetulan pihak kepolisian juga sudah menemukan pelaku.

"kamu mau ke rumah sakit?" tanya mama ketika lia sudah siap dengan pakaiannya.

lia ngangguk doang.

"mama temenin ya?"

"gak perlu, ma. mama kan capek"

mama menghela napas. dia emang beneran capek, tapi gak tega ninggalin lia sendirian.

"lia beneran gapapa, ma"

"hati-hati ya sayang"

lia mengangguk.

+

"apa mereka yang melakukan penyerangan?" tanya polisi pada lia yang tengah duduk di samping ayahnya lino.

lia menatap foto tersebut. dia mengangguk. tapi, dia mengernyit seseorang yang berada di foto itu.

"tapi, dia enggak"

lia menunjuk. polisi mengangguk paham.

"sebelumnya, para pelaku adalah anak murid sma gifta. kami masih belum menemukan motif pelaku. tapi, jika ada sesuatu, saya harap kalian memberitahukannya"

papa lee menggeleng. dia menyesal karena tidak tau apa-apa tentang anaknya. dia terlalu sibuk bekerja hingga mengabaikan kehidupan lino. dia kira, lino hanya tidak ingin seseorang menyentuh kehidupannya, tapi ternyata dia salah. dia lah yang tidak bisa menyentuhnya.

"pak"

"ya? ada sesuatu yang kamu ingat?"

lia mengangguk.

"katakan"

lia diam sebentar.

"kak lino pernah cerita sama saya kalo dia pernah laporin orang tawuran. saya gatau itu mereka apa enggak. tapi, kalo itu mereka, mungkin mereka masih dendam sama kak lino"

"baik. laporan kamu saya terima"

"juga..."

polisi menatap lia.

"saya pernah kenal sama salah satu dari mereka" ucap lia sambil menarik foto. menunjuk foto seseorang dari sana.

"namanya choi soobin. saya pernah deket sama dia. tapi, setau saya dia udah gak berhubungan sama mereka lagi. kemarin pas penyerangan, mereka juga bilang kalau saya yang bikin soobin keluar. mungkin mereka juga kesel sama saya"

polisi terlihat berpikir.

"sejauh ini, motif sementara adalah dendam yang mereka simpan. saya akan menyelidikinya lagi. terima kasih atas bantuannya"

lia membungkuk. dia menghela napas.

"kamu... pacarnya anak saya?"

lia berbalik. dia membungkuk hormat.

"iya, om. nama saya choi lia"

ayah lee tersenyum hangat.

"terima kasih"

"terima kasih buat apa, om?"

"karena udah jagain anak saya selama ini. saya selalu sibuk kerja sampai gak punya waktu buat lino. saya bersyukur lino ketemu sama kamu"

"enggak. om kerja juga buat kak lino. om gak berhak nyalahin diri sendiri"

lia senyum. dilihat dari mana pun, papanya lino emang sayang sama lino, tapi dia gak tahu gimana caranya nunjukin kasih sayangnya.

...

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang