37

1.4K 261 18
                                    

jangan lupa vote dan komen

...

lia termenung di depan ruang icu. lino baru aja masuk ke dalam sana. disana ada beberapa polisi yang menemani lia. seragam yang lia pakai juga masih belum di ganti. masih ada bercak darah lino.

"lino!"

lia mendongak ketika melihat orang tua lino datang. walau dia tidak kenal siapa yang datang sama ayah lino.

"pak! apa yang terjadi sama anak saya?!"

ayah lee keliatan beneran panik. lia semakin menundukkan kepalanya. dia benar-benar tidak berguna apa-apa. lino berusaha melindunginya dan berakhir lino terluka seperti ini.

ini salahnya.

"saya masih menyelidiki semuanya. mohon bersabar" polisi memberikan dukungan. namun, semua itu tidak berguna ketika seseorang yang di sayangi tergeletak meregang nyawa di dalam icu.

drrtt

drrtt

lia melihat hp nya yang bergetar. hampir menangis lagi ketika tertera nama mama nya di layar.

"sayang? kenapa telpon mama gak di angkat?"

"hiks mama..."

lia menangis lagi ketika mendengar suara lembut mama nya seberang sana.

"lia? kasih tau mama ada apa?"

"hiks maa... lia sama kak lino di serang di jalan hiks kak lino ada di icu"

tangis lia semakin deras.

orang tua lino mendudukkan diri di samping lia. keadaan hening hanya ada suara angin dan polisi yang bertugas.

"om.. maafin saya ya om"

"apa maksud kamu?"

"kak lino gini gara-gara lindungin saya. saya minta maaf gabisa jagain kak lino. saya minta maaf"

lia tertunduk dengan isakan yang terdengar menyedihkan.

"bukan, ini bukan salah kamu"

lia menangis lagi.

dia sebenarnya gemetar karena dia pernah trauma sama kejadian woojin. lia benar-benar takut.

+

lia terduduk di depan ruang icu dengan pakaian yang sudah berganti. polisi membawakan pakaian buat lia. gak enak juga diliat. seragam lia penuh sama darahnya lino.

"lia!"

lia mendongak ketika mendapati mama nya yang tengah berlari menujunya.

"mama"

lia langsung memeluk mamanya. butuh waktu yang lama buat balik karena mama nya lagi ada di luar kota. ini juga mama nya pulang duluan dari papanya.

"sayang... ada apa? apa yang terjadi?"

"hiks kak lino... kak lino di dalam hiks gimana kalo.. k-kalo kak lino kaya kak woojin hiks maa.. lia takut"

lia bergetar hebat. mama memeluk lia erat. berusaha menenangkan lia.

"maaf, apa boleh saya bertanya?"

lia mendongak ketika pak polisi ada di depannya.

"t-tanya apa, pak?"

"apa kamu kenal sama pelaku?"

"saya gak kenal mereka pak"

"mereka?" tanya polisi.

"iya. mereka ada banyak"

"bisa kamu ceritain kronologinya?"

lia mengangguk. mama membawanya ke kursi.

"sebenarnya, kenapa mereka bisa menyerang korban?"

lia menggeleng, "saya gatau pak. kami lagi di jalan, terus di cegat sama mereka. kak lino nyuruh saya buat nunggu di dalam mobil. saya liat mereka debat tapi saya gatau apa. terus salah satu dari mereka nyeret saya keluar. saya mau disakitin sama mereka, jadi kak lino mukulin mereka lagi. tapi kak lino gatau kalo salah satu dari mereka bawa pisau"

lia berkata lirih. sedikit menyedihkan ketika dia harus kembali mengingat kembali semua itu.

"boleh saya tau, kalian dari sekolah mana?"

"jyp high school"

...

ekhem test test

apa kabar??

wkwkwk. aku udah dua hari libur daring hiks. seneng banget. kemarin sih karena tahun baru hijriyah, tapi hari ini gtw kenapa.

btw siapa tau bagi yang udah baca book parkir, sama kimia, ada yang udah nyadar.

'kak/lin, kenapa tiap book lino lia pasti ada adegan di rumah sakit?'

jawabannya. GATAU😭😭

yang ngetik juga baru nyadar gaes. aku sih pengen rombak lagi yang ini, tapi keburu males dan udah mentok idenya. karena book ini tuh draf nya udah lama selese :) jadi aku males ulang lagi...

jadi, nikmatin aja ya gaes :)

🖇KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang