•°°• _29_ •°°•

2K 175 16
                                    


Nayeon menatap bangunan besar yang ada di hadapannya dengan wajah sumringah. Dia sudah sampai di kantor Taehyung, diantar sopir pribadi yang sudah disiapkan untuknya. Setidaknya itu yang diucapkan pria dengan wajah datar yang melarangnya untuk pergi sendiri.

Nayeon menghela napas pelan dan segera keluar dari mobil mercedes hitam yang sudah terparkir di depan perusahaan. Kakinya langsung melangkah dengan terburu-buru. Dia harus mengatakan semuanya kepada Taehyung. Dia tahu jika dia bisa mengatakan saat pria itu kembali nanti malam, tetapi perasaannya mengatakan untuk segera datang ke perusahaan tersebut.

Nayeon menatap sekeliling dengan wajah bingung. Ini pertama kalinya dia datang ke perusahaan suaminya dan tidak tahu dimana ruangan Taehyung. Matanya menatap seorang wanita yang berdiri di balik meja tepat di pintu masuk.

"Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?" Tanya wanita bernama Wendy-setidaknya itulah nama yang tertera di name tag wanita tersebut.

"Saya ingin bertanya. Ruangan Taehyung ada di lantai berapa?" Nayeon menatap dengan wajah yang sudah menunjukan ketidaksabaran.

"Ruangan Tuan Taehyung ada di lantai lima. Nyonya silahkan naik lift, di sana akan ada sekretaris yang akan membantu anda sampai di ruangan Tuan Taehyung." Jelas Wendy dengan suara ramah.

"Terima kasih" Ucap Nayeon dan langsung meninggalkan resepsionis yang masih menatapnya dengan ramah.

Tanpa menunggu lama, Nayeon langsung masuk ke dalam lift dan menekan tombol lima. Perasaannya masih tidak sabar menunggu pintu lift terbuka. Padahal dia baru saja masuk. Saat pintu besi tersebut terbuka, Nayeon melangkah dengan terburu-buru dan setengah berlari. Dia melihat seorang wanita dengan dandanan tipis tengah sibuk dengan komputernya dan beralih saat dia sampai di hadapan wanita tersebut.

"Ada yang bis...."

"Apa Taehyung ada?" Potong Nayeon dengan wajah yang sudah berantakan. Bahkan tidak ada kesan santai jika melihat penampilannya yang sudah terlihat begitu kacau.

"Maaf, apakah anda sudah membuat janji dengan beliau?" Tanya Sowon dengan nada sopan.

"Belum."

"Maaf, jika anda belum memiliki janji, anda tidak bisa bertemu dengan beliau. Anda harus...."

"Aku istrinya." Potong Nayeon dengan senyum canggung. Dia bahkan tidak pernah mengatakan hal tersebut selama menikah. Dia bisa melihat wajah kaget yang tergambar jelas di wajah Sowon meski hanya sesaat.

"Anda Nyonya Nayeon? Maaf karena saya tidak tahu. Tuan Taehyung sudah keluar beberapa menit yang lalu. Dia memiliki urusan di luar."

Nayeon yang mendengar langsung diam. Dia tidak bertemu dengan Taehyung saat di luar. Tanpa menunggu waktu, Nayeon memilih pergi tanpa mengatakan apa pun, bahkan ucapan terima kasih.

Nayeon memasuki lift dan saat sudah di lantai dasar dia melangkah tergesa. Matanya melihat Taehyung yang masih membelakanginya dan berbicara dengan seseorang. Senyumnya langsung merekah dan dengan langkah terburu, Nayeon mulai mendekati Taehyung yang masih tidak menyadari kehadirannya. Namun, itu hanya berlaku sejenak, saat matanya menatap sosok mencurigakan yang mengintip ke arah Taehyung.

'Siapa dia?' Nayeon menatap dengan mata menyipit dan saat sadar ada sesuatu yang menuju ke arah Taehyung, matanya membelalak. Tanpa berpikir lagi, Nayeon langsung berlari dan menjadikan dirinya tameng untuk Taehyung yang sekarang berada tidak jauh di belakangnya.

Dorr...

Nayeon sedikit tersentak menerima satu hantaman peluru yang mengenai tepat di atas dadanya. Sedangkan Taehyung yang kaget melihat ke belakang dan matanya membelalak melihat wanita yang jatuh dengan bersimbah darah.

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang