•°°• _39_ •°°•

2.3K 189 20
                                    


Kauta aku sekarat. Jadi aku cepat² up sebelum kauta aku habis😅

Happy reading 😊

***

"Sana? Ada urusan apa kamu datang ke rumahku."

Taehyung yang mendengar keributan di ruang depan langsung mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar. Tadinya, dia berpikir ingin kembali ke kamar dan berusaha mengistirahatkan pikiran. Sayangnya, semua sia-sia karena suara gaduh yang terdengar jelas. Akhirnya, dia memutuskan untuk ke ruang depan dan menatap Sana yang juga tengah menatap Mark dengan garang. Kenapa Iagi dengan mereka, keluh Taehyung sembari memijat pelipisnya pelan.

"Ada yang kamu butuhkan?" Tanya Taehyung sembari melangkah mendekati keduanya. Dia masih saja memasang wajah datar. Tidak ada pandangan penuh cinta yang pernah ditunjukannya seperti dahulu.

Sana menelan ludahnya kasar dan tersenyum ragu. Dia masih takut jika ucapannya didengar oleh pria di hadapannya karena Taehyung bahkan tak seramah dulu lagi.

Taehyung menatap Mark yang berada di samping Sana dengan wajah menunduk. "Mark, ada yang kamu butuhkan lagi? Apa kamu sudah tidak ada keriaan?"

"Tidak, Tuan. Saya permisi." Ucapnya sembari meninggalkan ruangan yang menyisakan Taehyung dan Sana yang hanya membisu.

Taehyung menatap Sana yang hanya diam dan menundukan kepala. Dia sendiri tidak berniat menanyakan apa pun kepada gadis di hadapannya. Perasaannya masih sulit untuk percaya bahwa Sana yang berniat menghilang darinya. Dia berpikir, Sana akan menerimanya dan tidak akan mengecewakan. Setidaknya, jika dia menolak akan jauh lebih baik ketimbang menerima, dari pada menghilang dan mempermalukannya.

Sana menghela napas panjang dan mendongakan kepalanya. Dia tidak tahan dengan keheningan yang diciptakan pria di hadapannya. Taehyung bahkan hanya berdiri dan menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Hai, Taehyung. Apa kabar?" Tanya Sana basa-basi. Dia tidak tahu harus memulai dari mana.

"Seperti yang kamu lihat, Sana. Aku baik-baik saja." Ujar Taehyung santai. "Dan ada urusan apa kamu datang kemari? Ada masalah?"

Sana tersenyum menghilangkan kecanggungannya dan menatap Taehyung lembut. "Aku hanya ingin mengatakan terima kasih. Terima kasih karena sudah menolongku keluar dari jerat Jin. Aku senang karena itu kamu." Sana menatap Taehyung yang tampak terkejut mendengar ucapan terakhirnya, tetapi hanya sejenak dan wajah di hadapannya kembali datar.

Taehyung berdehem meredam amarah yang siap dilontarkan dan tersenyum tipis. "Aku hanya berusaha menolongmu, Sana. Namun, ketika kamu berpacaran dengan Jin, apa ada tempat yang selalu dikunjungi Jin? Atau tempat rahasia yang sering diceritakannya?" Tanya Taehyung mencoba mencari tahu. Mungkin saja, Sana mengetahui sesuatu yang dapat di jadikan petunjuk untuk mencari Nayeon.

Sana yang mendengar mengerutkan kening bingung. "Tempat rahasia Jin? Untuk apa kamu menanyakan hal itu?" Sana balik bertanya dengan nada curiga. Matanya semakin menajam menatap Taehyung yang masih tenang menatapnya.

Taehyung menghela napas panjang dan menatap Sana dengan tatapan dingin. Ini pertama kalinya dia menatap gadis di hadapannya dengan pandangan berbeda. Jika biasanya dia selalu menatap dan bersikap hangat, kali ini Taehyung merasakan hal lain. Rasa sakit hati karena Sana meninggalkannya tepat di hari pernikahan masih menganga lebar.

"Jangan lupa, Sana. Istriku masih bersama dengan kekasihmu." Ucap Taehyung tajam.

Sana yang mendengar diam dengan mulut terkunci rapat. Matanya menatap Taehyung dengan tatapan menantang dan tak suka dengan apa yang dikatakan Taehyung kali ini. Istri? Rasanya dia ingin tertawa keras mendengar Taehyung mengatakan hal tersebut. Lucu karena Taehyung benar-benar ahli dalam melakukan aktingnya.

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang