•°°• _52_ •°°•

1.9K 151 7
                                    


"Apa malaikatku sekarang menjadi mudah sekali malu?" Celetuk Taehyung yang sejak tadi memperhatikan wajah bersemu Nayeon. Dia bahkan sudah tidak tahan untuk menyerang istrinya tersebut. Jika saja waktu itu Sana tidak meninggalkannya tepat pada hari pernikahan, dia yakin akan mendapatkan penyesalan karena menikahi orang yang salah. Dia pernah berpikir mengabaikan malaikatnya jika benar itu Nayeon, tetapi ketika wanita di dekatnya rela mengorbankan nyawa, dia merasa goyah dengan pilihannya.

Nayeon yang mendengar hanya diam dan menatap Taehyung dengan wajah terkejut. Apa dia salah mendengar ucapan Taehyung? Lidahnya bahkan kelu dan tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun.

"Aku sudah tahu jika kamu adalah malaikatku. Kamu yang dulu pernah menyelamatkan aku." Ucap Taehyung dengan pandangan lembut. "Maaf sudah menyakitimu."

"Kamu tahu?" Tanya Nayeon tidak yakin. Dia masih menatap Taehyung dengan wajah tak percaya. Siapa yang mengatakannya?

Taehyung menganggguk. "Iya. Dan sekarang aku benar-benar ingin menghukum gadis yang sudah menyembunyikan rahasia sebesar ini dariku. Kenapa kamu melakukannya, Nay? Kenapa kamu tidak menyapa dan memberitahukan kebenarannya?"

"Aku merasa percuma. Karena bagaimana pun kenyataannya, Sana jauh lebih berarti dari aku. Kamu mencintainya begitu dalam." Ucap Nayeon miris. Dia masih ingat apa alasannya menyembunyikan kebenaran bahwa dia lah orang yang dicari Taehyung, bukan Sana.

Taehyung menghela napas panjang dan menggenggam erat tangan Nayeon. "Maaf jika waktu itu aku melukaimu. Aku tak mengenalimu sama sekali."

"Tidak masalah. Yang penting, sekarang kamu sudah tahu jika itu aku. Tetapi siapa yang memberitahumu?" Nayeon makin penasaran. Siapa yang tahu tentang rahasianya?

"Rahasia." Jawab Taehyung dengan mengumbar senyum. Senyum yang tak pernah ditunjukan kepada siapa pun, termasuk orang tuanya.

"Jahat." Keluh Nayeon dengan bibir manyun.

"Bukannya jahatan kamu? Kamu menyembunyikan sebuah kebenaran besar dariku."

"Itu karena kamu yang terlalu buta dengan penampilan seseorang." Celetuk Nayeon kesal.

"Jadi suamimu ini seorang tuna netra sayang?" Taehyung menatap Nayeon dengan wajah meneliti. Dia benar-benar menyukai saat di mana Nayeon merona malu karena sebutan 'sayang' yang sering dilontarkannya. Dia sendiri tidak sadar dengan tindakan konyol yang baru pertama kali dilakukan. Benarkah ini dia?

Nayeon yang mendengar hanya mendengus kesal. Dia membuang wajahnya menghadap jalanan yang tampak ramai. Sedangkan Taehyung, dia masih senang menggoda Nayeon yang terus-menerus menyuruhnya diam dan mengganti sebutan. Hingga akhirnya, mereka hanya sibuk melempar kalimat dan membatalkan rencananya ke cafe Taeyong. Taehyung membawa Nayeon kembali ke rumah.

Jaehyun memasuki gedung bertingkat tersebut dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun memasuki gedung bertingkat tersebut dengan malas. Padahal dia baru saja keluar dan mengatakan kalimat tajam kepada Sowon, tetapi dia harus kembali menemui gadis bermata indah tersebut. Rasanya dia benar-benar malas. Jika bukan karena gadis yang sejak tadi menggandeng lengannya tersebut, dia tidak akan pernah memasuki kantor Taehyung di hari yang sama.

"Jae, sudah berapa lama Taehyung menikah?" Tanya Eunha dengan mata menatap penasaran ke arah Jaehyun.

"Gak ngitung. Yang pasti sih sudah lama. Lagian bukan aku yang jalani." Ucap Jaehyun cuek.

"Ish, ini anak, ditanya bener-bener kok malah jutek banget. Lagi PMS, pak?" Sindir Eunha dengan tampang tak suka.

Jaehyun yang mendengar hanya tersenyum dengan cibiran Eunha. Sahabatnya masih saja sama seperti dahulu. Bahkan, dia pernah mencintai gadis tersebut begitu dalam. Namun, ketika Eunha memilih bersama dengan Taehyung, dia juga mulai menjalani kehidupan bersama dengan Sowon. Sayangnya, hubungan diantara mereka kandas. Begitu pun hubungan antara Eunha dan Taehyung yang memilih menjadi sahabat kembali.

Jaehyun menatap Eunha lekat. Apa sampai saat ini dia masih tidak memiliki perasaan apa pun? Itu yang dipikirkan Jaehyun saat ini. Namun, dia menepis semua perasaannya dan memilih fokus kepada karirnya. Mengenai Sowon dan Eunha, dia tidak akan memikirkannya lagi. Jalani saja seperti arus mengalir. Itu yang dipikirkan Jaehyun saat ini.

"Apa dia wanita yang cantik?" Tanya Eunha lagi dengan wajah menuniukan ekspresi berpikir. "Apa masih cantikan aku?"

"Jangan terlalu percaya diri, Eunha. Nayeon adalah gadis yang baik dan begitu mencintai Taehyung. Dia bahkan pernah tertembak karena menyelamatkan Taehyung." Jelas Jaehyun masih dengan nada suara jutek.

Eunha yang mendengar langsung berhenti dan menatap Jaehyun tak percaya. "Kamu seriusan?"

"Memangnya tampangku menunjukan tengah bercanda, hah?" Jaehyun menatap Eunha dan menunjukkan wajah seriusnya.

Eunha hanya tertawa kecil dan kembali menggamit lengan Jaehyun erat. "Aku hanya bertanya, Jae. Tetapi jika begitu aku senang. Akhirnya Taehyung mendapatkan gadis baik yang bisa melindunginya."

"Bukannya harusnya cowok yang melindungi cewek." Sindir Jaehyun sembari menatap Eunha.

Eunha berhenti dan menatap Jaehyun tak suka. Tangannya bahkan sudah diletakan dipinggang dan menujukan tatapan tajam. "Kamu pikir cewek juga lemah dan tak bisa menolong, hah? Kamu meremehkan tenaga cewek?" Ucap Eunha dengan nada sombong. "Apa kamu mau bukti kalau aku bisa mengalahkanmu?"

Jaehyun hanya menghela napas panjang ketika matanya menatap Eunha yang sudah bersiap-siap. Kepalanya menggeleng dan langkahnya kembali mengayun. Namun, baru beberapa langkah, dia kembali berhenti. Matanya menatap sosok gadis di hadapannya dengan wajah datar. Wajah cerianya juga menguap seketika.

Sowon menundukan kepala dan memberikan hormat. Bersikap senormal mungkin meski seorang gadis datang dari arah belakang dan memeluk lengan Jaehyun erat.

"Selamat sore, tuan Jaehyun." Sapa Sowon hormat.

"Taehyung masih di ruangan?" Tanya Jaehyun datar.

"Maaf, tetapi tuan Taehyung sudah pulang sejak siang bersama Nona Nayeon." Jawab Sowon sembari memperhatikan tingkah manja gadis di dekat Jaehyun dan kembali mengalihkan pandangannya.

"Kita pulang, Eunha. Aku akan mengantarmu ke rumah Taehyung,” Ucap Jaehyun dan langsung menggenggan tangan Eunha erat. Sowon yang melihat langkah ke duanya semakin menjauh hanya diam dan menatap dengan pilu.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang