•°°• _71_ •°°•

1.9K 157 38
                                    


"Bagaimana perkembangannya, Jaehyun?" Tanya Taehyung yang masih sibuk dengan kerjaannya.

Jaehyun yang ditanya hanya diam dan masih begitu resah. Sampai saat ini, dia masih memikirkan Sowon yang entah di mana kebaradaannya. Namun, di sisi lain dia juga harus menjaga perasaan Eunha yang juga tunangannya. Dia bahkan begitu sulit dalam mengambil keputusan untuk hidupnya.

Taehyung yang merasa diabaikan langsung mendongak dan menatap Jaehyun yang menunjukan wajah bodoh. Dia langsung meletakan pulpennya dan menegekan tubuh. Matanya menatap Jaehyun yang hanya diam dan tampak berpikir.

"Jaehyun." Panggil Taehyung dengan nada suara yang lebih tegas dan berhasil membuat Jaehyun mendongak.

"Apa?" Tanya Jaehyun gelagapan dan menatap Taehyung bingung. Apa yang dikatakan oleh Taehyung? Sejak tadi dia hanya diam dan memikirkan mengenai perasaannya yang masih terombang-ambing ke sana kemari. Mencari keberadan Sowon ternyata lebih sulit dari perkiraannya.

"Kamu tidak mendengarku?" Tanya Taehyung dengan nada sinis.

Jaehyun yang mendengar langsung menghela napas keras. "Sorry." Cicitnya mengakui kesalahan.

"Masih mengenai Sowon?" Tanya Taehyung Iagi dan langsung mendapatkan anggukan.

"Aku bingung mencarinya, Tae. Aku sudah kerahkan semua anak buah dan masih tidak menemukannya. Aku bahkan sudah benar-benar frustasi mencari Sowon." Ujar Jaehyun mengungkapkan seluruh isi hatinya.

"Sebenamya untuk apa kamu mencarinya, Jaehyun? Dia pergi darimu karena terluka dengan tindakanmu dan jika kamu mencari hanya untuk memberikan luka yang lain kepadanya, aku sarankan kamu untuk menghentikan pencarian." Celetuk Taehyung dengan nada tegas.

Jaehyun menggeleng. "Aku masih harus tetap mencarinya. Aku ingin menanyakan kenapa dia melakukan semua ini kepadaku."

"Dan kembali melukainya?" Tanya Taehyung dengan mata menyelidik.

Jaehyun diam sejenak. Benarkah dia akan melukai Sowon lagi jika nanti bertemu? Dia hanya ingin menanyakan perihal tindakan wanita tersebut dan meminta maaf. Mungkin hanya itu yang akan dilakukannya jika nanti Sowon ditemukan.

"Aku hanya mengatakan kepadamu, Jaehyun. Sudah ada Eunha yang menunggumu selama ini. Dia sudah menjadi tunanganmu. Jadi, ketika kamu melalukan sebuah tindakan, kamu juga memikirkan dampak untuk keduanya. Jangan buat semuanya menjadi terluka, Jaehyun." Saran Taehyung dengan wajah tenang.

"Entahlah. Aku bahkan bingung harus bersikap seperti apa kepada Eunha. Aku sendiri masih tidak menyangka bahwa dia adalah calon istriku. Aku masih mengira dia hanya sahabat kita." Keluh Jaehyun dengan jemari yang memijit pelan pelipisnya.

Taehyung yang mendengar langsung tertawa kecil dan mulai berbincang dengan Jaehyun. Mereka mengabaikan sosok lain di balik pintu kerja Taehyung. Eunha yang datang dan mendengar semuanya hanya mampu memegang keras gagang pintu tersebut. Rasanya dia seperti terhantam oleh kenyataan yang membuatnya hancur bereping-keping.

Sowon? Nama itu langsung terlintas dalam benaknya dan mengingat semua pertemuan mereka. Dia baru tahu alasan mengapa Jaehyun bisa menatap Sowon dengan pandangan yang sulit diartikan waktu itu. Eunha baru sadar jika selama ini dia salah mengartikan ucapan Jaehyun yang selalu terkesan ketus kepada Sowon. Dia tahu, masih ada rasa yang tertinggal dalam hati pria tersebut.

"Apa kamu sebegitu mencintainya, Jae? Tetapi maaf, aku tidak bisa melepaskanmu. Mungkin ini saatnya aku berjuang untuk mendapatkanmu, seperti dulu kamu berusaha mengejarku." Putus Eunha dan segera keluar kantor. Setelah ini, dia akan mencoba melupakan semua yang didengarnya hari ini. Semua.

Taehyung baru saja menerima amplop mengenai Sana dari Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung baru saja menerima amplop mengenai Sana dari Mark. Dia sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari siapa ayah dari anak yang dikandung Sana kali ini. Selain itu, dia juga menerima informasi tes DNA yang dilakukan di rumah sakit Jaehyun tanpa sepengetahuan Sana. Dia melakukannya ketika bayi yang dikandung sudah mencapai usia sebelas minggu. Dengan segala teknologi yang ada, hasilnya kini sudah keluar dan memang bukan dia ayah dari yang dikandung Sana kali ini. Setidaknya itu akan menjadi bukti nyata ketika Sana masih bersikeras bahwa dialah ayah dari anak yang dikandung saat ini.

"Aku bahkan tidak pernah menyentuh wanita selain Nayeon, bagimana bisa dia mengandung anakku." Gerutu Taehyung dengan wajah datar dan tatapan mematikan. Dia akan menghukum Sana dan memberikan pelajaran kepada keduanya dengan cara yang tidak pernah dibayangkan.

"Sayang." Panggil Taehyung dengan suara lantang dan menaiki tangga menuju kamar. Tangannya membuka pelan dan tersenyum, berharap Nayeon tengah duduk dan menantikan kedatangannya di ranjang mereka. Namun, yang dilihat hanya kekosongan karena istrinya tidak ada.

Taehyung mengerutkan kening bingung dan menatap sekitar. Kakinya mulai melangkah masuk dan mencari keberadaan Nayeon yang tidak ada di kamarnya.

"Sayang." Panggil Taehyung lagi dan langsung membuka kamar mandi. Di sana dia tidak menemukan Nayeon sama sekali.

Taehyung baru akan melangkah keluar ketika netranya menangkap sebuah map di meja rias, padahal dia tidak pernah menaruh map apa pun ke dalam kamar mereka. Dengan rasa penasaran yang menggebu, Taehyung melangkah dengan kaki melebar. Rasanya dia benar-benar ingin tahu map apa yang diletakan di sana.

Setelah sampai, dia langsung mengambil dan membukanya. Matanya membelalak melihat kertas yang terdapat tanda tanganya. Namun, matanya menatap bagian Nayeon yang masih belum tersentuh sama sekali. Tanpa sadar dia  tangannya meremas erat dan rahangnya semakin mengeras.

"Sana, kamu akan benar-benar menyesal telah membuat masalah denganku." Geram Taehyung dan langsung membanting map tersebut. Dia baru akan keluar, tetapi matanya menatap sebuah tulisan yang ditempelkan di kaca besar di meja rias.

Buka laci dan aku harap kamu menentukan pilihanmu, sayang. Apapun nanti hasilnya, aku akan menerimanya.

Sebuah pesan singkat dari Nayeon yang ditinggalkan. Dengan cepat Taehyung membuka laci yang dimaksud dan mendapati sebuah kotak kecil di dalamnya. Tangannya langsung membuka dan menatap benda yang ada di dalam.

"Nayeon hamil?" Tanyanya dengan mata yang sudah berbinar. Bahkan air matanya sudah hampir jatuh dan langsung disekanya. Jemarinya memegang dengan begitu bahagia.

Helaan napasnya terasa begitu lega dan mendekapnya erat. "Cukup, aku bermain dengan kesalahan Sana. Hari ini aku akan menuntaskan semuanya. Aku akan membuat Sana menyesal telah menyakitimu selama ini." Gumam Taehyung dengan mata menatap tajam. Setelahnya dia langsung keluar dan mengikuti intruski yang ditinggalkan Nayeon.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang