•°°• _20_ •°°•

2.1K 167 18
                                    

"Bisa pelankan suaramu dan jangan membentaknya? Atau kamu akan menerima hukuman atas kelancanganmu kepada Sana?"

Taehyung menatap Jin yang saat ini berada di hadapannya dengan tatapan membunuh. Sedangkan orang yang sejak tadi menjadi masalah tengah meringkuk di belakang sang pria dengan wajah menahan takut. Siapa lagi kalau bukan Nayeon. Gadis tersebut menatap Taehyung yang memandangnya dengan tatapan yang tak kalah menakutkan.

Seo Joon yang melihat hanya diam menyaksikan drama mengerikan yang pernah dilihatnya. Dia menyaksikan bagaimana seorang 'malaikat' yang dikatakan anaknya baik tengah menghajar gadis lemah yang hanya meringkuk diam. Berbeda dengan sang istri yang sudah mati-matian menahan emosi ketika melihat Nayeon memiliki beberapa memar di bibir dan keningnya.

Jieun memandang Sana dengan harapan apa yang dilihatnya hanya sebuah kebetulan semata. Belum lagi anaknya yang mencintai gadis tersebut dengan sangat. Apa dia akan sadar bahwa Sana tidak akan baik untuknya? Rasa takutnya mulai menjalar menyadari bahwa Sana tidak akan bisa mengendalikan emosi dan tingkah anaknya. Mereka memiliki kepribadian yang sama. Kejam.

"Siapa kamu? Aku tidak ada urusan denganmu." Desis Jin tidak suka dengan tatapan Taehyung. Dia tau siapa pria yang ada di belakang Taehyung. Seo Joon. Dia tau dan sangat tau.

"Apa aku perlu memperkenalkan diri agar kamu tau siapa aku?" Tanya Taehyung dengan nada angkuh dan tersenyum dengan bibir menyungging. "Dan aku tidak mau kamu membentak wanita ku."

'Wanita ku'. Sana yang mendengar langsung membelalak kaget. Apa yang dikatakan pria di hadapannya ini? Dia bahkan enggan berdekatan dengan Taehyung meski dia tau wajahnya begitu tampan dan digilai. Namun, dibalik wajah tampan tersebut, ada hal lain yang disembunyikan. Taehyung tidak akan segan menyingkirkan lawan meski harus menyakiti. Sana bergidik ngeri jika harus bersama dengan Taehyung.

Jin menatap Sana yang hanya diam dan tertawa kecil. "Jadi ini pria yang sebenarnya kamu cintai? Konyol. Kamu mempermainkan ku, Sana." Ucapnya dengan nada tegas.

Sana yang mendengar langsung menggeleng. Dia tidak ingin bersama dengan Taehyung bahkan dalam mimpinya. Dia tidak ingin dipenggal jika melakukan sedikit saja kesalahan.

"Oke. Kita berakhir." Ucap Jin tanpa pikir panjang karena dia memang muak melihat Sana yang ternyata tidak sebaik yang dipikirkan.

"No" Sahut Sana cepat dan mencekal tangan Jin yang hendak pergi, kepalanya menggeleng pelan sebagai tanda dia tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Jin hendak melepaskan genggaman Sana, tetapi gerakannya sudah didahului Taehyung. Pria tersebut langsung menyentak tangan ke duanya dan menatap geram ke arah Jin. Dia tidak mau wanitanya disentuh siapa pun.

"Aku mau kamu meninggalkan Sana saat ini juga. Karena setelah ini aku akan menikahinya." Ucap Taehyung tanpa rasa bersalah.

Nayeon yang mendengar langsung membelalak kaget dan menatap tidak percaya. Apa Taehyung sudah gila? Dia bahkan tidak memperkenalkan diri kepada Sana terIebih dahulu. Belum lagi, perkataannya diucapkan tepat di hadapan Jin, kekasih resmi Sana.

"Apa?!" Teriak Sana dengan mata membulat sempurna. Dia tidak terima dengan apa yang dikatakan Taehyung saat ini. Bahkan saat pendapatnya juga tidak diperhitungkan.

"Aku bahkan tidak mengenalmu dan kamu bilang akan menikahi ku?" Sana tertawa pelan dan menatap Taehyung tidak percaya.

"Iya dan aku tidak membutuhkan pendapatmu. Aku, Kim Taehyung memilihmu menjadi pendampingku." Taehyung menatap Sana dengan wajah tegas dan tidak mau dibantah. Bahkan dalam setiap ucapannya tidak mengandung keraguan sama sekali.

"Diterima."

Taeyeon yang baru keluar melihat keluarga Taehyung dengan wajah berseri. Dia awalnya ingin keluar dan memarahi siapa pun yang menggangu tidumya.

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang