•°°• _34_ •°°•

2K 182 48
                                    


"Jin. Lepasin aku!" Teriak Sana yang melihat Jin hanya berdiri di hadapannya dengan senyum licik. Wajahnya tidak menunjukan keramahan seperti dulu lagi. Bahkan, Sana sudah benar-benar kacau karena permohonannya tidak didengarkan oleh Jin sama sekali.

Jin hanya menyandarkan tubuhnya di kusen pintu dan menatap Sana yang masih berusaha kabur. Sebagaimana pun dia mencoba, tetap tidak akan pernah bisa melepaskan ikatannya karena Jin sudah menalinya dengan rapi.

Jin melangkahkan kaki mendekati Sana yang menatapnya ngeri. Ada ketakutan yang jelas terpancar di wajahnya. "Kenapa, sayang? Kamu sepertinya takut denganku?" Tanya Jin dengan nada suara lembut dan jemari mengelus pipi Sana pelan.

Sana yang mendapatkan perlakuan seperti itu melihat Jin. Dia menyesal telah meminta pria tersebut untuk membawanya kabur.

"Kamu menghindari sentuhanku, sayang? Padahal dulu kamu yang memohon agar aku membawamu pergi. Apa sekarang kamu menyesal?" Ucap

Jin masih dengan nada halus, tetapi terasa menakutkan. Sana menatap Jin tajam dan mata memancarkan kebencian. "Dan sekarang aku menyesal telah percaya dengan orang gila sepertimu." Desisnya tepat di depan wajah Jin.

Jin mengeratkan rahangnya dan siap melayangkan tangan seperti yang biasa dilakukan. Bahkan, pipi Sana sudah tampak membiru karena ulahnya. Namun, gerakannya terhenti karena ketukan di pintu kamar dan menghadirkan salah satu anak buahnya. Jin mengurungkan niatnya dan melangkah mendekati pria berpakiaan serba hitam.

"Ada apa?" Tanya Jin dengan suara tidak suka.

"Taehyung akan segera datang, Tuan." Jawabnya setengah berbisik.

Jin yang mendengar langsung tersenyum setan. "Bagus. Kita akan sambut dia dan siapkan semua keperluan kita untuk menyambutnya."

"Baik, Tuan."

Jin menegakan badan dan menatap Sana yang masih sibuk dengan tangannya yang diikat. Dia hanya tersenyum menatap gadis yang sangat dicintainya menderita. Namun, setelahnya senyuman itu menghilang dan menatap Sana tajam.

"Kamu tidak usah susah-susah melepaskan tali itu, sayang. Bantuanmu sudah datang. Taehyung sudah menemukanmu dan akan segera menyelamatkanmu." Ucap Jin dengan senyum sumringah. Rencananya berhasil. Dia memang sengaja membuat agar anak buah Taehyung mengetahui keberadaan Sana saat ini.

"Itu pun jika dia tidak mati lebih dulu." Tambahnya dan menutup pintu. Sana yang ada di dalam menggeram kesal dengan tingkah Jin yang benar-benar berbeda. Yang dia tau, Jin adalah orang romantis dan baik. Bukan seorang yang kejam seperti saat ini.

"Sial!" Geramnya dengan hentakan kaki yang masih terikat.

Taehyung sudah datang bersama dengan Nayeon dan langsung menyusun rencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung sudah datang bersama dengan Nayeon dan langsung menyusun rencana. Nayeon hanya dibolehkan untuk duduk di dalam mobil dan menguncinya. Sedangkan Taehyung masuk melalui pintu depan. Mark dan yang lain sudah di tugaskan untuk berjaga di sekitar rumah takut-takut kalau ada yang terjadi pada Taehyung nantinya. Nayeon menurut dan langsung masuk mobil.

Taehyung berjalan mengendap dan melihat rumah di hadapannya dengan kening berkerut karena terlihat begitu tenang. Apa dia ditipu? Tetapi pikirannya langsung terjawab ketika dia melihat seseorang yang tidak sebegitu dikenalnya tengah berdiri dengan wajah angkuhnya. Tepuk tangan meriah langsung terdengar dan Taehyung hanya berdiam diri di tengah ruangan.

"Kim Taehyung. Selamat datang di rumah baru ku." Ucap Jin sembari bertepuk tangan keras. Dia menatap Taehyung yang masih berdiri sombong dan tanpa rasa takut meski dia sudah di todong oleh para anak buahnya.

"Mana Sana? Kembalikan dia." Kata Taehyung datar.

"Kembalikan? Jadi menurutmu apa yang terjadi? Aku yang menculik dan mempengaruhinya?" Tanya Jin dengan senyum mengejek. "Semua salah, Tuan Taehyung. Dia yang meminta ku membawa dia kabur karena tidak mau menikah denganmu" Jelasnya dengan wajah prihatin.

"Aku tidak peduli siapa yang salah. Sekarang kembalikan dia." Taehyung masih menatap Jin dengan pandangan tajamnya.

Jin yang mendengar langsung tertawa keras dan kembali menatap Taehyung dengan tatapan penuh amarah. "Kamu menyuruhku untuk melepaskannya? Apa kamu bertanya alasan aku melakukannya? Kamu tidak peduli dengan hal itu?" Tanya Jin dengan suara yang dibuat-buat.

Saat Taehyung masih berdiskusi dengan Jin, Nayeon menyelinap masuk ke dalam rumah tersebut melalui pintu belakang. Sudah tidak ada pengawasan karena semua anak buah Jin hanya mengincar Taehyung dan semua langsung berkumpul ke ruang tamu. Hal tersebut memudahkan Nayeon untuk masuk dan menyelamatkan Sana. Dari kejauhan, dia melihat Sana di kamar atas. Itu sebabnya dia masuk dan akan memudahan Taehyung dalam penyelamatan mereka kali ini.

Nayeon menatap sekitar dan menaiki anak tangga dengan pelan. Sampai di atas dia tidak melihat ada yang menjaganya sama sekali. Dengan langkah cepat dia membuka salah satu pintu kamar dan melihat Sana tengah diikat di kursi kayu di tengah ruangan.

"Sana" Kata Nayeon dengan mata membelalak kaget.

Sana yang masih sibuk langsung menengok dan menatap Nayeon dengan amat penuh harap. "Nayeon, lepaskan aku."

Nayeon langsung masuk dan mulai melepaskan tali yang melilit tangan dan kaki Sana. Setelah selesai, mereka langsung keluar dari kamar. Nayeon membawa Sana keluar melalui pintu dari belakamg. Nayeon yang melangkah lebih dulu merasa aman saat keluar, tetapi saat Sana yang melangkah, anak buah Jin menangkapnya.

Sana berusaha memberontak dan enggan di seret ke dalam. Sedangkan Nayeon, dia bersembunyi dengan jantung yang berdebar keras. Dia hampir saja ketahuan.

"Bos, Sana mencoba kabur." Ucap anak buahnya ketika sampai di ruang depan.

Taehyung yang melihat membelalak kaget dan hendak mendatangi Sana yang saat itu tengah mengaduh kesakitan dalam genggaman Jin. Jin menatap Taehyung yang menahan amarahnya kali ini.

"Bagaimana, Taehyung? Kamu ingin menghancurkanku?" Tanya Jin dengan nada suara sinis.

"Lepaskan dia, Jin." Geram Taehyung dengan tangan mengepal.

"Lepas?" Ulang Jin dengan mata menajam. "Ambil saja wanita gila ini. Dengan syarat, kamu harus mati." Matanya menatap Sana yang diam. "Atau dia yang harus mati?" Desis Jin.

Taehyung yang mendengar membelalakan mata. "Aku mati? Jangan harap."

Jin yang mendengar langsung tertawa keras dan menatap Taehyung meremehkan. Dia mendorong Sana menjauh darinya. Dia menatap Taehyung yang ada di hadapannya dan menodongkan benda pipih dengan beberapa peluru yang sudah disiapkannya ke arah Sana.

Dorr..

Taehyung menatap Sana yang saat itu langsung diam di tempat. Matanya semakin menaikan saat tembakan pertama di layangkan Jin yang sengaja dipelesetkan. Taehyung berlari ke arah Sana yang akan menerima tembakan ke dua. Dia tidak mungkin lari ke arah Jin karena jarak mereka yang cukup jauh. Sedangkan Sana, gadis tersebut berada dekat dengannya.

"Kamu ingin menyelamatkannya, Taehyung? Terlambat." Ucap Jin dengan senyum penuh kemenangan. Matanya menatap Taehyung yang memeluk Sana erat. Tubuh wanta tersebut sudah menggigil menahan takut.

"Kita akan berpesta, Taehyung." Desisnya dengan tangan yang langsung menarik pelatuknya.

Dorr.. dorr.. dorr..

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Hayoo siapa yg ditembak jin??

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang