•°°• _35_ •°°•

2.3K 194 35
                                    


"Aaaaa!!" Teriak Nayeon dengan menutup telinganya, bangkit dan keluar dari persembunyian. Tubuhnya sudah benar-benar membeku di tempat dan melihat sekelilingnya yang sudah menatapnya dengan tatapan tajam.

Nayeon menarik napas panjang dan menghela napas dalam. Rasanya dia benar-benar akan jatuh. Air matanya mengalir melalui sela-sela bola matanya dan terisak. Pandangannya menatap lurus dan tanpa sadar meluruh di lantai dingin tersebut.

Taehyung yang melihat Nayeon terdiam di pintu ruang tengah menatapnya dengan napas yang terasa tercekat. Sedangkan Sana, dia masih memeluknya dengan tubuh menggigil dan menangis tergugu. 'Kenapa kamu masuk, Nayeon? Bukannya aku sudah memperingatkanmu untuk tidak masuk ke dalam? Aku tidak mau kamu terluka Iagi karena aku'. Pikir Taehyung memprotes. Dia hendak melepaskan pelukannya, tetapi Sana masih memeluknya dengan erat dan tidak tega melepaskannya.

"Oh, jadi kamu membawa istri mu juga, Taehyung?" Tanya Jin dengan senyum licik.

Nayeon mengelus dadanya lega. Setidaknya tidak ada korban yang terluka di rumah tersebut. Jin hanya melayangkan pelurunya ke sembarang arah dan memang tidak mengenai Sana maupun Taehyung. Dia sengaja memancing agar anak buah Taehyung keluar dan dia berhasil. Mark beserta rombongan telah berkumpul dan menodongkan benda yang sama ke arahnya.

Jin yang melihat hanya tersenyum kecil dan melangkah perlahan. Dia mendekati Nayeonyang hanya terduduk di lantai dengan air mata berlinang. Nayeon takut jika Taehyung menerima peluru tersebut dan dia tidak bisa menolong sama sekali karena jaraknya terlalu jauh.

"Apa kabar, Nayeon?" Sapa Jin dengan suara rendah dan tubuh yang juga direndahkan. Dia duduk dan menatap Nayeon yang begitu lemah. Tangannya menggenggam tangan Nayeon dan memaksanya untuk bangkit. Nayeon hanya menurut dan menatap Jin dengan tatapan yang tetap sama seperti yang dulu ditunjukannya.

"Jin, jangan kamu sakiti Nayeon!" Teriak Taehyung dengan mata menggelap. Rahangnya mengeras melihat perlakuan Jin yang jauh dari kata lembut. Apalagi dia melihat ringisan di bibir Nayeon menahan sakit karena Jin terlalu keras menggenggam tangan istrinya.

"Kenapa, Taehyung? Kamu tidak rela aku menyakiti Nayeon? Atau memang hanya kamu yang boleh melakukannya?" Tanya Jin dengan wajah mengejek.

Taehyung menggeram marah dan hendak melepaskan pelukan Sana, tetapi tidak bisa. Sana menggeleng dan menatapnya sendu. Nayeon yang melihat hal itu semakin terluka. Air matanya menitik perlahan dan semakin deras. Ternyata memang dia tidak pernah diharapkan ada. Nayeon hanya tersenyum menenangkan dirinya dan memberi keyakinan agar Taehyung sendiri tidak merasa bersalah.

"Kamu terlalu serakah, Taehyung. Kamu menginginkan keduanya dan enggan melepaskan. Apa itu disebut sebagai pria yang baik?" Ucap Jin sembari menatap Taehyung dengan wajah yang sudah dibuat memprihatinkan. Setelahnya, dia tersenyum dan menodongkan pistol tepat di kepala Nayeon.

Taehyung maju selangkah dan terhenti karena lagi-lagi, Sana mencegahnya. Dia bingung harus memilih siapa dalam kondisi saat ini. Matanya memancarkan kekhawatiran. Dia takut jika nantinya, Jin benar-benar melayangkan pelurunya.

"Jin, jangan." Cegah Taehyung dengan napas tercekat. Rasanya hampir saja jantungnya berhenti berdetak karena jemari Jin sudah menarik pelatuknya sedikit. Namun, rasanya khawatirnya semakin menjadi karena Jin malah menertawakannya dengan wajah yang begitu cerah. Pria di hadapannya benar-benar tengah mempermainkannya saat ini.

"Bukannya kamu mencari Sana, Taehyung? Sekarang kamu sudah menemukannya. Jadi, bisa dia saya ambil?" Ujar Jin sembari mendekatkan Nayeon kepadanya.

Taehyung menggeram kesal dengan tangan mengepal. Wajahnya sudah menunjukan amarah yang akan meledak. Dengan paksa dia melepaskan pelukan Sana dan menjauhkan gadis tersebut dari tubuhnya. Meski Sana mencoba mencegahnya, tetapi kali ini Taehyung sudah tidak peduli. Dia tidak bisa melihat Nayeon dalam kesulitan. Meski tidak ada rontaan yang ditunjukan, dia tau bahwa wanita di hadapannya tengah menggigil takut.

"Serang dia!" Teriak Jin ketika Taehyung mendekat ke arahnya.

Seluruh anak buahnya langsung mendekat ke arah Taehyung dan mulai baku hantam. Sedangkan Jin, dia malah melarikan diri dengan membawa Nayeon. Nayeon mencoba memberontak dan melepaskan genggaman tangan Jin, tetapi usahanya sia-sia. Bagaimana pun dia hanya seorang wanita yang tidak akan kuat menandingi kekuatan seorang pria.

"Nayeon!" Teriak Taehyung yang mengejarnya di belakang.

Nayeon tersenyum melihatnya dan mencoba melepaskan genggaman tangan Jin. "Jin, lepas. Aku tidak ada urusan denganmu." Ucapnya sembari memberontak.

Jin yang kesal langsung membekap mulut Nayeon dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius. Dia memang tidak memiliki masalah dengan Nayeon, sebelumnya. Namun, setelah Nayeon menggagalkan rencananya, dia merasa Nayeon juga akan menjadi ancaman untuknya.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Hayoo siapa yg salah tebak kemarin😂

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang