•°°• _27_ •°°•

1.9K 171 29
                                    


"Apa yang kamu dapatkan?" Tanya Taehyung yang sudah duduk di kursi kebesarannya. Matanya menatap tajam Mark yang sudah berdiri dengan tegap dan wajah datar.

"Namanya Kim Seokjin. Dia anak pemilik perusahaan Kim Crop. Perusahaan kita memiliki setengah dari saham di perusahaan tersebut. Selebihnya, semua pemegang saham adalah perusahaan yang menjalin kerja sama dengan kita dan memiliki baik. Saham terbesar lainnya di pegang oleh keluarga Tuan Jaehyun, dokter pribadi keluarga Kim."

Taehyung yang mendengar hanya tersenyum misterius. Dia tidak akan membiarkan seseorang memiliki Sana. Apa pun alasannya. "Dan bagaimana kabar dari Sana?"

Mark berdehem sejenak dan menatap Taehyung lekat. "Nona Sana belum ditemukan. Dugaan terakhir, Nona Sana pergi bersama dengan Jin."

Mendengar hal tersebut, Taehyung langsung menggeram penuh amarah. Dia membanting berkas yang ada di mejanya dan menatap Mark dengan bibir terkatup. "Aku tidak mau tau. Secepatnya kamu cari Sana sampai ketemu." Ucapnya sembari menunjuk Mark dengan telunjuk. "Dan jangan lupa, buat perusahaan Kim Crop. Jika perlu, hancurkan sekalian keluarga sialan itu." Desisnya tanpa ampun.

Mark yang mendengar hanya mengangguk patuh dengan tubuhnya yang sedikit membungkuk, berpamitan. Setelah itu, dia melangkah meninggalkan Taehyung yang masih diselimuti amarah. Matanya menggelap dengan napas yang tidak teratur.

"Kamu berani bermain denganku, Jin. Jadi, terima semua kehancuranmu sekarang." Ucapnya dengan senyum kejam yang terlukis.

N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

N

ayeon baru saja keluar dari kamar dengan dress yang sudah disiapkan oleh Taehyung. Dia mengatakan tidak ingin melihat Nayeon mengenakan pakaian yang biasa dipakai, bagaimana pun sekarang dia adalah menantu dari keluarga Kim. Jadi, setidaknya dia masih memiliki hak untuk menjaga penampilan yang sebenarnya bukan dia sama sekali.

Nayeon menuruni anak tangga dengan langkah pelan. Dia ingin keluar dari rumah Taehyung saat ini juga dan mencari pekerjaan. Pikirannya masih berkutat dengan apa yang nanti menjadi takdirnya. Untuk beberapa saat dia memang aman, tetapi seperti sifatnya, Nayeon enggan meminta dan berharap dengan bantuan orang lain yang jelas tidak akan pernah membantunya.

"Aku harus cari kemana lagi, ya?" Ucap Nayeon bermonolog.

Nayeon masih berkutat dengan mata yang memandang sekitar, sampai sebuah suara nyaring terdengar, membuatnya sedikit kaget dan langsung mendatangi sumber suara. Tampak seorang wanita yang jauh lebih tua darinya tengah memegang tangannya dengan erat. Beberapa kali dia mendengar suara menahan perih yang timbul dari mulut wanita tersebut.

"Ibu gak kenapa-kenapa?" Tanya Nayeon hati-hati dengan tatapan cemas. Dia tidak mengenal wanita yang saat ini tengah duduk di lantai dengan tangan yang digenggam erat. Selama berada di rumah, Nayeon memilih mengurung diri dan Mark yang akan membawakan makanan ke kamar. Dia enggan bertemu dengan Taehyung yang selalu menatapnya dengan penuh dendam.

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang