•°°• _25_ •°°•

2.2K 171 25
                                    


Nayeon mengumbar senyum yang menyembunyikan luka. Terutama saat tangan Taehyung yang mengulur dan hendak menyentuh tangannya. Matanya menatap Siwon agar pria tersebut tidak menyerahkannya, tetapi semua hanya sia-sia. Taehyung meraih tangan yang sudah dilepaskan Siwon dan membuat Taehyung menggenggamnya.

Nayeon menatap Taeyong yang saat itu juga hadir di acara pernikahan tersebut. Senyumnya masih terus ditunjukan, senyum bahagia yang pada dasarnya hanya tipuan. Taehyung membawanya ke tempat, di mana pernikahan akan berlangsung.

"Kamu akan menyesali keputusan ini, Nayeon." Bisik Taehyung membuat Nayeon meneguk salivanya susah.

Nayeon hanya memejamkan matanya ketika Taehyung melangsungkan pernikahannya. Mengucapkan sumpah setia dan janji suci untuk pernikahannya di hadapan yang kuasa. Dia tau, semua hanya bualan semata karena pada nyatanya, Taehyung tidak akan bisa mencintainya. Takdir memang selalu menyakitkan.

Setelah selesai, tepuk tangan meriah membuat Nayeon tersenyum. Bukan karena dia yang bahagia dengan pernikahannya, tetapi karena dia bahagia sudah menyelamatkan keluarganya. Setidaknya, dia akan menangani Taehyung seperti biasanya. 'Kamu pasti kuat, Nayeon. Kamu bisa kalahkan Taehyung dengan tekad kuat. Jangan mau mengalah dengan pria tidak bertanggung jawab seperti dia.'

"Selamat, Nayeon. Kamu sudah menjadi keluarga Kim sekarang." Ucap Jieun dengan senyum sumringah dan menunjukan kelembutan. Wajah sangar yang sempat ditunjukan sudah tidak ada lagi saat ini.

Nayeon hanya tersenyum dan mengangguk. Dia bingung harus mengatakan apa kepada dua orang yang saat ini berdiri di hadapannya dengan wajah sumringah. Sampai sebuah tangan kekar mendekap pinggangnya erat, membuat Nayeon mengalihkan pandangannya, menatap Taehyung yang menatap Jieun dengan wajah mengeras.

"Ini yang Mama mau?" Suara Taehyung dengan suara tidak suka dan itu membuat Nayeon yang saat ini tengah dirangkulnya hanya diam mematung. Pasalnya, Taehyung memegang pinggangnya erat, bahkan menyerupai remasan.

"Sekarang dia adalah istrimu, Tae. Apa pun yang terjadi, kamu harus tetap membahagiakannya. Jangan buat dia sakit karena ulahmu." Jieun menatap anaknya tajam dengan wajah ramah yang menguap.

Taehyung yang mendengar hanya terkekeh mendengar ucapan mamanya. Dia menatap Nayeon yang merasa tidak nyaman dengan pelukan tangannya dan tersenyum miring. "Bukankah dia istriku, Ma?" Tanya Taehyung dengan senyum penuh makna.

Jieun yang melihat mengerutkan kening heran dan menatap Taehyung penuh tanya. 'Apa yang akan diIakukan putranya?' Perasaannya mulai tidak enak melihat wajah mengeras Taehyung yang sudah menatap Nayeon tanpa berkedip.

Setelah puas melihat Nayeon, matanya kembali menatap Jieun yang masih memperhatikannya. "Jadi, semua mengenai Nayeon adalah urusan Tae. Mama atau Papa tidak berhak ikut campur." Desisnya dan langsung menyeret Nayeon keluar dari acara pesta pernikahannya.

Nayeon diseret paksa berusaha melepaskan genggaman erat tangan Taehyung di lengannya yang terasa sakit, tetapi gagal. Taehyung-pria yang sudah menjadi suaminya terus saja menyeret hingga berhenti tepat di mobil yang sudah dihias dengan begitu apik.

"Masuk." Geram Taehyung dengan wajah tidak ramah sama sekali.

"Tidak. Aku mau tetap di sini." Kekeh Nayeon tidak mau menurut.

"Sekarang aku adalah suamimu. Jadi masuk ke dalam atau aku akan memakasamu dengan caraku." Desis Taehyung dengan mata menggelap.

Nayeon benar-benar kehilangan nyalinya. Dia memilih untuk menurut dan masuk ke dalam mobil dan menatap beberapa keluarga yang menatapnya dengan iba, termasuk ayahnya yang tampak begitu lemah. Nayeon harus mengumbar senyum agar wajah cemas ayahnya berganti dengan tatapan yakin bahwa dia akan baik-baik saja.

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang