•°°• _8_ •°°•

1.9K 154 12
                                    


Double up!
Happy Reading 😊📖

***

"Taeyong, kita perlu bicara."

Taeyong yang saat itu tengah berdiri dan hendak meninggalkan ruangan langsung diam di tempat. Saat ini Nayeon tengah berada dihadapannya dengan wajah penuh amarah dan juga nafas yang ngos-ngosan, menandakan gadis dihadapannya ini datang dengan buru-buru. Belum lagi perban yang ada di kening membuat Taeyong menatap penuh tanya.

"Kamu kenapa?" tanya Taeyong  dengan perasaan khawatir.

Taehyung hanya menatap santai gadis yang saat ini tepat berada di tengah pintu. Wajahnya kembali mengeras mengingat kebodohan yang dilakukan Nayeon terhadap wanitanya. Ya, Sana sudah menjadi wanitanya sejak dia mengetahui siapa Sana yang sebenarnya, meski tanpa bertemu.

"Aku yang harusnya bertanya kenapa. Kenapa kamu tiba-tiba mecat aku. Apa salahku?" Nayeon benar-benar bingung apa yang ada dikepala temannya saat ini. Memecat tiba-tiba dan dia sendiri tidak tau apa salahnya. Kenapa semua terasa begitu menyebalkan baginya.

"Maaf, Nay. Aku harus melakukan itu." Taeyong tidak tau apa yang harus dijelaskannya. Dia hanya terpaksa melakukan karena Taehyung terus mengancamnya dan dia tau jika sepupunya itu siap menghancurkan kalau keinginannya tidak diikuti. Dia belum siap melepaskan café yang selama ini dibangun dengan susah payah.

"Ya tapi apa alasannya! Kamu itu harusnya kasih alasan dong!"

Nayeon benar-benar sudah tidak tahan dengan kediaman Taeyong. Dia butuh penjelasan dan jawaban kenapa dia dipecat. Bukan hanya kata maaf yang gak ada manfaatnya karena tanpa maaf, Nayeon sudah memaafkannya. Taeyong bosnya dan berhak melakukan apapun kepada pekerjaannya. Dia hanya butuh alasan agar bisa memperbaiki diri di pekerjaan selanjutnya. Tentunya di tempat lain.

"Nay, kita bisa bicara di luar?" pinta Taeyong tidak mau kalau Taehyung akan mengatakan hal menyakitkan.

"Gak perlu. Aku Cuma butuh alasan kenapa kamu memecat aku." Nayeon masih kekeh dan tidak mau diajak kompromi sama sekali.

"Karena kamu sudah tidak dibutuhkan lagi." Ucap Taehyung menyela. Nada suaranya dingin dan matanya menatap penuh kebencian. Dia bangkit dan melangkah menatap Nayeon yang masih kekeh dengan pendiriannya. Saat dia tepat berada dihadapan gadis tersebut, matanya menatap mata Nayeon yang sudah berkobar penuh kekesalan.

Taehyung hanya diam mengamati. Dia seperti mengenal tatapan tersebut. Namun, dengan cepat langsung disingkirkan dan kembali menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Kamu sudah tidak dibutuhkan lagi di café ini. Kamu itu sudah dibuang." kata Taehyung dengan nada sinis.

"Kamu siapa?" tanya Nayeon karena memang dia tidak kenal dengan orang yang saat ini berdiri dihadapannya. Siapa dia? Kenapa tiba-tiba ikut campur tidak jelas?

"Kamu tanya aku siapa?" Taehyung tersenyum penuh makna dan memasukan tangannya ke dalam saku celana, menatap Nayeon dengan tatapan angkuh. "Kim Taehyung. Putra tunggal keluarga Kim." Ucapnya dengan suara lantang.

Nayeon hanya menatap acuh dan terkesan tidak peduli dengan Taehyung. Dia malah menatap Taeyong kembali dan mencoba mencari jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi. Dia tau siapa pria lain yang ada diantara mereka berdua. Dia tidak cukup bodoh dengan tidak tau siapa keluarga Kim.

Namun, dia tidak peduli dengan semua itu.

"Taeyong, kenapa kamu diam?" kekeh Nayeon tidak mau menyerah.

Taehyung yang merasa di abaikan langsung menatap Nayeon dengan penuh amarah. Dia bahkan tidak mengira dirinya akan diacuhkan dan dianggap tidak penting. Benar-benar wanita sok dan keras kepala.

"Aku bicara sama kamu, Yong. Kamu bisu sampai gak bisa jawab?" Nayeon menatap kesal. Kenapa Taeyong hanya diam?.

"Dia gak mau jawab. Jadi, lebih baik kamu pulang." Bukannya Taeyong malah Taehyung yang menjawab.

Nayeon yang mendengar menatap Taehyung dengan tatapan tidak suka. "Ck. Saya tidak bicara dengan anda. Kenapa situ terus yang jawab?"

Taehyung langsung membelalakan mata. Apa Nayeon biIang? Apa dia tidak punya rasa takut sama sekali? Taehyung yang mendengar langsung menatap Nayeon penuh kebencian yang semakin dalam. Sebenarnya tidak ada alasan untuknya membenci, tetapi melihat Sana disakiti, dia merasa harus membenci siapapun yang menyakiti Sana.

Nayeon kesal dengan adanya Taehyung diantara mereka berdua. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi dan menarik Taeyong yang tanpa minat menutup mulut Taehyung. Nayeon mengaiak Taeyong keluar tanpa perlawanan. Sedangkan Taehyung, dia benar-benar kesal setengah mati dan siapa mencekik Nayeon.

"Gadis kurang ajar! Segera keluarkan dia dari kampus. Sekarang juga!" bentak Taehyung tidak suka diabaikan.

' Lihat saja Nayeon, apa setelah ini kamu masih bisa menatapkan wajah angkuhmu Iagi?'  Batin Taehyung dengan tatapan misterius. Bahkan tidak ada senyum ramah ketika mengatakan hal tersebut.

Nayeon menyusuri lorong kampus dengan wajah yang sudah terlihat panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayeon menyusuri lorong kampus dengan wajah yang sudah terlihat panik. Dia yang awalnya akan berbicara empat mata saja dengan Taeyong terpaksa membatalkannya setelah mendapat kabar dari salah satu petugas akademik di kampus.
Ada hal penting yang katanya tidak bisa dibicarakan melalui telfon dan itu membuat hatinya semakin tidak tenang.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang