•°°• _73_ •°°•

2K 159 17
                                    


Siwon masih menikmati kopi hangat di hari yang begitu cerah. Dia masih membolak-balik koran pagi yang baru tersentuh olehnya dan mendengar suara mobil berhenti di depan rumah. Dia hanya diam dan mengerutkan kening bingung. Siapa yang datang ke rumahnya? Pikirnya baru akan meninggalkan sofa empuk ketika dua orang wanita masuk dengan wajah angkuh. Siwon yang melihat menghela napas keras dan tidak menyambut kedatangan anak dan istri yang sudah lama tidak tinggal bersamanya.

"Untuk apa kalian datang ke rumah ini lagi?" Tanya Siwon dengan suara yang terdengar tidak suka.

Sana dan Taeyeon yang mendengar langsung tersenyum meremehkan dan menatap Siwon dengan pandangan yang memancarkan keangkuhan. "Apa itu sambutan yang baik untuk anak dan istri yang baru datang, sayang?" Ujar Taeyeon dengan suara yang dibuat semanis mungkin.

Siwon yang mendengar langsung berdecih kesal dan menatap keduanya dengan mata yang menunjukan ketidaksukaan. "Aku bahkan sudah menganggap kalian mati. Aku kecewa dengan perilaku buruk kalian yang menghalalkan segala cara. Bahkan, kalian jauh lebih hina dari seorang wanita malam."

Taeyeon yang mendengar langsung tertawa kecil dan diikuti oleh Sana yang masih berdiri dengan perut membuncit. Usia kandungannya sudah dua belas minggu dan dia begitu senang karena Taehyung memanjakannya. Bahkan, pria tersebut tidak absen untuk mengantarnya ke dokter kandungan di rumah sakit Jaehyun.

Sana menatap papanya dengan pandangan meremehkan. "Jangan terlalu membenci anakmu ini, Pa. Nanti kalau Papa sedang dalam kesulitan, tidak akan ada yang membantu."

"Aku tidak membutuhkan bantuan dari orang seperti kalian." Desis Siwon dengan pandangan yang menuniukan kebencian.

Dia pernah mencintai dua orang di hadapannya saat ini. Dulu, sebelum dia melihat kekejaman dari anak dan istrinya, dia hanya diam dan memaklumi. Namun, setelah semuanya, dia merasa begitu sulit untuk memaafkan. Nayeon yang tidak pernah melakukan kesalahan apa pun menjadi korban dari kekejaman istri dan anak tirinya. Dia menyesal pernah menjadikan Taeyeon dan Sana sebagai bagian dari keluarganya.

"Yakin, Pa? Bahkan aku akan menjadi seorang Nyonya Kim. Sedangkan anak Papa tercinta, Nayeon, dia akan diusir oleh Taehyung setelah semua urusan mereka beres." Ucap Sana dengan wajah bangga dan diikuti dengan tawa Taeyeon yang menggelegar. Siwon hanya diam dengan mata membelalak.

"Jadi, kita datang hanya untuk mengambil pakaian kita yang masih tertinggal di sini. Karena sebentar lagi kita akan masuk ke dalam rumah Taehyung dan tinggal di sana." Sambung Taeyeon dengan wajah bangga.

"Jangan terlalu bermimpi, Ibu mertua."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"

Jangan terlalu bermimpi, Ibu mertua."

Taehyung yang baru saja datang menatap Sana dan Taeyeon dengan tatapan membunuh. Nayeon yang berada di sebelah terpaksa menyingkir dan mendekati papanya yang masih diam menatap semua kekacauan yang dibuat oleh istrinya. Nayeon sendiri tidak berniat untuk mencegah apa yang akan dilakukan Taehyung kepada Sana dan juga ibu tirinya. Matanya hanya mengamati dengan pandangan lekat.

"Taehyung." Panggil Sana dengan wajah berbinar.

Sana yang melihat kedatangan Taehyung langsung tersenyum dan hendak berhambur memeluk, tetapi dicegah karena tangan pria tersebut yang sudah menghentikan gerakanya. Taehyung memberikan tanda agar dirinya tidak mendekati.

"Kenapa?" Tanya Sana bingung. Keningnya bahkan sudah mengerut bingung karena sikap pria di hadapannya yang sudah jauh berbeda dari beberapa hari lalu.

"Jangan pernah mendekatiku, Sana." Ucapnya dengan nada tegas dan terkesan membunuh.

"Kamu ini kenapa, Taehyung?" Tanya Sana bingung.

Taehyung menghela napas keras dan menatap Sana dengan pandangan meremehkan. "Kebohonganmu sudah berakhir, Sana. Kamu benar-benar wanita yang tidak tahu malu."

"Hentikan ucapanmu, Taehyung!" Bentak Taeyeon dengan nada tidak suka. "Kamu tidak boleh mengatakan hal seperti itu kepada wanita yang bahkan mengandung anakmu." Peringatnya membuat Taehyung tertawa keras.

Taehyung menatap Sana dengan tawa yang ditahan dan mata yang memancarkan tatapan membunuh. Sana yang melihat langsung menelan ludahnya kasar ketika mendapati Taehyung tidak lagi bersikap seperti dulu lagi. Tidak ada kehangatan dan juga tawa di matanya.

Taehyung memberikan isyarat kepada Mark agar membawa map yang berisi semua buktinya dan langsung diuruti. Setelah diterima, dia langsung menyerahkannya kepada Sanadan tersenyum miring. Meski Sana bingung, dia tetap menerimanya.

"Itu adalah bukti tes DNA yang aku lakukan beberapa waktu lalu. Kamu bisa lihat sendiri bahwa aku bukanlah ayah dari anakmu." Jelas Taehyung dan melangkah mendekati Sana dan Taeyeon diam membeku.

"Sebelumnya, bahkan aku sudah memperingatkan agar kalian tidak membuat masalah denganku, tetapi kalian mengabaikannya. Sekarang aku akan membuktikan apa yang kalian anggap sebuah mainan." Tambah Taehyung dan memberikan isyarat kepada Mark.

Mark yang melihat mengangguk dan melangkah mendekati Sana dan Taeyeon yang tampak gusar. Mark langsung memegang erat tangan Taeyeon dan temannya yang lain memegang tangan Sana tidak kalah erat. Mereka menatap dengan pandangan datar dan tidak merasa kasihan sama sekali.

"Kalian ini apa-apaan, hah?!" Teriak Sana tidak terima. Dia menatap Taehyung dengan pandangan yang benar benar menunjukan amarahnya. "Lepaskan!" Teriak Sana berusaha mengelak.

"Bawa mereka pergi dari kota ini. Jangan biarkan mereka masuk ke kota ini lagi." Perintah Taehyung dengan suara tegas.

"Taehyung, tunggu. Kamu harus mendengar penjelasan ku lebih dulu." Bentak Sana dengan mata menggelap.

"Tidak ada yang perlu kamu jelaskan, Sana. Aku sudah pernah memberimu peringatan dan kalian mengabaikan. Jadi, terima saja hukumannya sekarang." Desis Taehyung dengan pandangan tidak suka.

Sana masih tetap berusaha keluar dari masalah. Taeyeon juga melakukan hal yang sama. Mereka hendak dibawa keluar, tetapi matanya menatap Nayeon yang hanya diam menjadi penonton.

"Nayeon, tolong aku. Bicara kepada Taehyung, jangan usir kita. Kita akan memperbaiki semuanya. Mama mohon." Ucap Taeyeon dengan mata memelas.

Nayeon hanya diam dengan tangan yang mengepal menahan rasa yang mulai bangkit. Dia merasa kasihan menatap keduanya dibawa Mark keluar dari rumah. Namun, dia juga benar-benar ingin melihat Sana merasakan hal yang sama dengannya.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang