•°°• _64_ •°°•

1.5K 128 6
                                    


Jaehyun yang merasa frustasi malah datang ke tempat yang menurutnya menjijikan. Untuk pertama kalinya, dia masuk ke dalam klub malam. Dia
ingin melupakan semua masalahnya dan juga menghilangkan kenangannya bersama dengan Sowon.

"Kamu benar-benar kurang ajar, Sowon." Desis Jaehyun yang sudah berada di bar dan memesan minuman.

Jaehyun merasa aneh dengan minuman yang sudah merembes masuk ke dalam mulutnya dan mengalir melalui tenggorokan. Namun, bukannya berhenti, dia malah mengulanginya lagi dan lagi, sampai mulai kehilangan akal dan kepalanya terasa berat.

"Kamu membuatku terluka, Sowon. Kamu berhasil membuat hidupku berantakan." Gumamnya dengan kesadaran di ambang batas.

Jaehyun hanya tersenyum kecil dan lagi-lagi menenggak minuman tersebut, sampai sebuah suara yang tidak asing untuknya terdengar begitu nyata di telinganya. Bahkan, gambaran yang begitu sama terpampang di depannya.

"Jaehyun."

Sowon awalnya keluar untuk ke supemarket menghentikan langkah ketika dilihatnya mobil hitam dengan plat nomor yang terasa tidak asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sowon awalnya keluar untuk ke supemarket menghentikan langkah ketika dilihatnya mobil hitam dengan plat nomor yang terasa tidak asing. Langkahnya berbalik dan melihat semakin dekat, takut jika pandangannya mulai tidak benar. Setelah mendekat, dia membelalak mengingat siapa pemilik mobil tersebut.

"Jaehyun. Untuk apa dia datang ke tempat seperti ini?"

Sowon yang merasa penasaran langsung masuk, mengabaikan tatapan orang-orang yang merendahkannya karena dia hanya mengenakan kaos dan juga celana pendek. Ditambah Sowon hanya menggunakan sandal biasanya karena dia memang selalu berpenampilan seperti itu ketika berada di rumah.

Dentuman keras membuat telinga Sowon terasa hampir pecah. Matanya menatap sekeliling dan mulai melangkah semakin masuk, matanya menyisir satu per satu pengunjung dan mencari keberadaan pria yang dikenalnya. Awalnya dia hanya memastikan bahwa Jaehyun baik-baik saja dan akan pergi. Namun, setelah menemukan pria tersebut dengan kondisi mengenaskan membuat niat awalnya berubah. Sowon malah melangkah mendekati Jaehyun yang sudah mulai mabuk.

"Jaehyun." Panggil Sowon dengan mata menatap lekat.

Jaehyun yang tengah menidurkan kepalanya di meja bar langsung mendongak dan tersenyum ke arahnya. "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya kamu harusnya melayani seluruh tamu di ruangan ini? Dan aku tidak membutuhkan pelayananmu."

Sowon yang mendengar berdecih kesal dan menarik tangan Jaehyun untuk turun dari kursi dan dituruti.

Jaehyun dengan kesadaran yang hanya segaris pena tersenyum memperhatikan Sowon.

"Ayo pulang." Ajak Sowon dan langsung membawanya keluar dari kerumunan.

Sowon membawa Jaehyun keluar dari klub malam tersebut dan meletakannya di sebelah mobil pria tersebut. Dia mencari kunci dan setelah ketemu, dia memasukan Jaehyun di kursi penumpang. Pria tersebut sudah berbcicara tidak jelas dan Sowon yang sibuk mengemudi. Sesekali matanya menatap Jaehyun yang sudah tampak seperti orang gila.

'Kamu kenapa, Jaehyun? Kenapa kamu berbuat hal konyol seperti ini?'. Batin Sowon

Dengan susah payah, Sowon membawa Jaehyun masuk ke dalam apartemen pria tersebut. Dia segera memasukan pin yang memang belum diganti sejak Sowon menjadi kekasihnya. Bahkan, pin tersebut adalah tanggal lahirnya dan itu membuatnya tersenyum riang. Ada secercah rasa yang terasa masih dihargai oleh pria yang sudah mabuk di sebelahnya.

Sowon memasukan Jaehyun dan segera membaringkannya di sofa ruang tamu. Tangannya mulai melepaskan sepatu dan kaos kaki dan meletakannya di rak sepatu yang sudah disediakan. Selanjutnya, dia masuk ke kamar dan mengambil selimut. Sowon bahkan begitu hafal dengan susunanya karena apartemen tersebut memang didesain olehnya. Bahkan, sampai semua yang ada adalah hasil pemikirannya.

Sowon segera menyelimuti Jaehyun dan hendak pergi. Dia berniat membuatkan sup untuk pria tersebut, tetapi terhenti karena tangan Jaehyun yang sudah menggenggamnya erat dan mata yang terasa menajam, membuat Sowon menciut ketika dipandang.

"Jaehyun." Cicit Sowon pelan.

"Kenapa kamu pergi, Sowon?" Tanya Jaehyun dengan kesadaran yang hanya seperempat. "KENAPA KAMU MEMILIH PERGI DARI PERUSAHAAN TAEHYUNG!" Teriak Jaehyun dengan emosi menggebu.

"Jaehyun, aku...."

"Apa kamu membenciku? Apa kamu sebegitu tidak ingin melihatku? Apa pria tersebut membuatmu merasa lebih nyaman? Berapa dia memberimu uang, hah?" Ucap Jaehyun membuat Sowon kesal.

"Hentikan omong kosong ini, Jaehyun." Sahut Sowon dan langsung melepaskan genggaman tangan Jaehyun. Dia bangkit dan siap pergi, tetapi Jaehyun malah menariknya, membuat Sowon jatuh tepat di dada bidang Jaehyun.

"Lepas, Jaehyun!" Teriak Sowon ketika Jaehyun sudah membalik tubuhnya dan menjadi di bawahnya.

"Lepas? Aku ingin menyentuhmu seperti pria tersebut menyentuhmu, Sowon!." Desis Jaehyun dan langsung dibarengi dengan gerakan lincah tangannya.

Sowon berusaha melepaskan kukungan tangan Jaehyun. Menggigit, berteriak dan memukul sudah dilakukan, tetapi Jaehyun masih dengan kegiatannya yang membuat Sowon menangis tersedu. Dia bahkan tidak menikmati setiap sentuhan yang diberikan pria tersebut. Sampai ketika Jaehyun menyatukan tubuh mereka dan mengeluarkan seluruh cairannya ke dalam rahim Sowon tanpa perasaan. Saat itu Sowon hanya mampu menangis mengingat nasib hidupnya.

'Kamu membuatku hancur, Jaehyun'.
Batin Sowon dengan isak tangis yang masih terdengar. Sedangkan pria tersebut sudah berbaring di karpet ruang tamu dan tak menghiraukan keadaannya sama sekali.

***

TBC

Jgn lupa Voment 👉👈

See u 😘

Marriage HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang