Dua hari setelah pengakuan Daisy dan Altair tentang teror itu, mereka yang akan mendampingi sang terpilih berlatih.
Latihan selama dua hari itu memang cukup menguras tenaga mereka. Berlatih dari matahari terbit hingga terbenam. Kecuali Daisy, ia hanya duduk dan melihat teman-temannya berlatih. Terkadang, tanpa di sadari mereka semua, ia berlatih healing nya.
"Sampai di sini latihan kita!" ucap Alardo.
Mereka semua mengangguk dan duduk di tanah. Sesekali mengibas-ibaskan tangan karena gerah. Daisy datang dengan membawa minuman dan makanan untuk teman-temannya.
"Kalian pasti lelah, makan dan minumlah," kata Daisy
Dengan semangat mereka menyerbu hidangan yang Daisy berikan. Arkatama mengambil makanan cukup banyak sehingga para pangeran protes.
"Hei! Kau mengambil makanan nya terlalu banyak!" gerutu Altair.
Darien menatap datar Arkatama. "Kembalikan atau sulurku akan membawa mu ke langit," sengit Darien
Dengan kesal Arkatama menaruh kembali makanan itu.
"Kalian tidak tau saja, aku ini sedang haus dan lapar!"
"Aku tak perduli soal itu. Ini makanan untuk kita semua, paham!" seru Leandro
Arkatama diam seperti berfikir. Lalu, ia berjalan ke arah Daisy dan duduk di samping gadis itu.
"Hei, apa ada makan lagi tidak? Aku masih sangat lapar," ucap Arkatama dengan muka memelas.
Daisy menahan tawanya agar tak meledak karena melihat wajah lucu Arkatama.
"Tentu, akan ku---"
Tiba-tiba Arkatama teriak. Daisy panik, belum menyentuh Arkatama ia sudah di tarik oleh Altair.
"Jangan mendekat! Nanti kau kepanasan seperti dia." Daisy menatap Altair bingung.
Arkatama menatap Airin dengan wajah memelas. Panas di tubuhnya tak hilang. Hanya pemilik kekuatan tersebut yang bisa menghentikannya.
"Airin," lirih Arkatama.
Airin hanya menatap Arkatama datar. "Kau renungi kesalahanmu, Arkatama."
Kemudian, Arkatama jatuh ke tanah dan meringkuk seperti bayi. Airin berjalan ke arah Arkatama dan mengusap kepalanya pelan.
"Sudah?" tanya Putri Airin dan Arkatama mengangguk.
Daisy menatap hal itu dengan muka bingung. "Altair," panggil Daisy.
Altair menoleh. "Mereka berdua kenapa?" tanya Daisy polos. Altair hanya menatap Daisy datar, begitu juga dengan temannya yang lain.
"Polos!" seru mereka kompak.
Daisy hanya diam. "Kalian terlihat cocok," ucap Daisy.
Leandro berjalan ke arah Daisy dan mengelus pelan rambutnya.
"Diam saja, ya. Kamu tak akan paham hal semacam ini." Daisy mengangguk.
Altair menatap Leandro dengan pandangan yang sulit di artikan. Kenapa dia memanggil Daisy seolah sangat akrab.
batin Altair.****
Akhirnya hari dimana Daisy berpetualang mengelilingi dunia itu akan di mulai. Semua yang di perlukannya sudah di persiapkan. Berat rasanya meninggalkan kedua orangtua nya di sini, tapi jika ia mementingkan ego nya, semua akan hancur.
"Aku harap kemenangan berada di tanganku dan bisa kembali bersama selamanya," gumam Daisy dan menatap keluar jendela.
Daisy turun Dari kamarnya dan duduk di ruang keluarga bersama Para bangsawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elected Girl And Prince [COMPLETE]
FantasyBerkeliling dunia. Itu adalah impian semua orang, keinginan bagi para travelling. Dan menjelajahi berbagai tempat di negara lain. Tapi, bagaimana jika berkeliling dunia menemui tempat yang seharusnya hanya ada pada zaman dahulu dan sebuah mitos yang...