PERANG 2

69 5 0
                                    

Dari arah Tenggara, terlihat Darien melawan pemberontak dengan wajah datar andalannya. Ia dengan santainya mengayunkan sulur ke arah pemberontak

"Kau! Berani melukaiku?!" kata salah satu pemberontak

Dengan wajah datarnya, ia melilit orang yang berteriak padanya tadi. Seringai muncul di bibirnya. Melihat rekan mereka yang terlilit sulur milik Darien perlahan mundur dan berlari menjauhi Darien

"Tak semudah itu," gumam Darien

Muncul sulur dari tanah dan pohon yang hidup. Semua tanaman itu mengejar pemberontak yang mulai kabur.

"Kalian tak akan bisa lari dariku!"

Dari arah timur, terdapat dua gadis yang melawan pemberontak dengan wajah sesantai Darien.

"Apa kalian tidak menggunakan kekuatan kalian, hah?!" teriak Marcille

Sedangkan pemberontak itu hanya diam dan mulai berlari menyerang kedua gadis itu. Dengan sigap Inara mengangkat tanah dengan kekuatannya.

Mereka yang berada di atas tanah yang di angkat oleh Inara melayang bersamaan tanah yang di angkat.

"Turunkan kami!" kata salah satu pemberontak

Inara hanya menatap datar mereka lalu mengayunkan tangannya seketika tanah itu hancur.

"Apa aku berlebihan?"

"Tidak," jawab Marcille

Sementara penyihir merasakan pasukannya yang melemah ia hanya tersenyum.

"Kau akan kalah!" teriak Daisy

Dengan langkah ringan, ia melangkah ke arah gadis yang akan di ambil darahnya.

"Kau tak tau apapun, Daisy. Jangan langsung menyimpulkan aku akan kalah," ujar penyihir sambil memainkan rambut Daisy

Daisy sangat geram dengan penyihir itu, lalu ia menggunakan sulurnya untuk mengikat penyihir.

"Kau menggunakan sulur lemah itu?" Setelah mengatakan itu penyihir tertawa dengan sangat keras

Gadis itu lalu memberilan serangan berupa badai pasir pada penyihir. Lalu, mengikat penyihir yang ada di dalam badai pasir itu dengan sulur yang muncul dari tanah.

Ia pikir akan berhasil, ternyata keberuntungan tak memihaknya. Bahkan, suara tawa penyihir semakin menggelegar.

"Kau mau mengalahkan aku? Padahal belum ku mulai perang yang sebenarnya."

"Jangan banyak basa-basi kau!"

Daisy menyerang dengan kekuatan cahaya dan membuat penyihir tak dapat bergerak setelah mendapat serangan cahaya. Cara kerja serangan cahaya yang di berikannya sama dengan milik Airin waktu ia berlatih di kerajaan demon.

"Semua yang kau lakukan tak akan bisa melumpuhkan aku!"

Daisy menyerang lagi penyihir, tapi tak ada satupun serangannya yang dapat melukai oenyihir. Ia merasa frustasi, apa yang sebenarnya terjadi.

Penyihir terlihat berdiam pada sebuah sulur yang melindunginya. Ada hal yang di lakukan penyihir membuat Daish curiga.

Tiba-tiba mata penyihir terbuka dan menatapnya tajam. Ia bersiap dengan pedangnya jika secara mendadak mendapat serangan.

"Kau akan tahu, kejutan yang kuberikan, Daisy."

Setelah mengatakan itu, banyak burung beterbangan dari arah utara menuju selatan. Ini aneh, suara hewan bersahutan dan ia mendengar langkah kaki yang begitu banyak

Matanya melihat teman-temannya dari jauh, mereka semua kesulitan dalam menghadapi pemberontak.

"Jadi, kau membuat teman-temanku menguras tenaga baru pasukanmu menyerang dengan kekuatannya begitu?!" pekik Daisy

Elected Girl And Prince [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang