Seorang gadis tengah terbaring di keranjang yang empuk. Mata cantiknya tertutup, wajahnya putih pucat. Walau dalam keadaan tertidur ia masih terlihat cantik.
Dalam mimpi gadis itu, ia tengah berada disebuah taman yang sangat indah. Bunga berwarna-warni menghiasi taman itu. Ia tak berniat beranjak meski hanya sebentar.
"Hei."
Ada suara yang entah darimana ia pun mencari suara itu. Tak ada satu pun orang disana. Mungkin hanya dirinya saja yang berada di taman yang indah itu.
"Tempatmu bukanlah disini."
Ia merasa bingung, dari mana suara itu berasal.
"Kau harus kembali!" kata suara itu
Ia menggeleng. "Aku bahagia di sini!"
Suara itu kembali menggema di langit.
"Aku tahu kau bahagia di sini. Tapi, sudah cukup lama kau berada di taman ini. Dan kau harus kembali, ini bukanlah waktu yang tepat untuk kau berada di sini."
Kepalanya tertunduk.
"Lalu aku harus kemana?"
"Kembali ke suatu tempat di mana semua orang menantimu."
Dahinya mengernyit sampai sebuah cahaya terang mengambil kesadarannya.
Seseorang sedang meracik sebuah tanaman untuk dijadikan obat lalu memberikannya pada gadis cantik yang tertidur cukup lama.
Ia menatap gadis itu dengan senyum manisnya. Menghela napas lalu memegang kening gadis itu yang tampak berkerut.
"Kau bermimpi apa gadis manis?"
Setelah memegang kening gadis itu, ia melihat mata itu terbuka perlahan dan menyesuaikan cahaya yang masuk dalam retinanya.
"Kau sudah sadar?"
Gadis itu menatap seseorang didepannya bingung.
"Siapa anda?"
***
Altair berjalan ke arah suatu ruangan di mana raja dan ratu menunggunya. Dengan wajah datarnya ia tak menghiraukan sekitar.
"Kemari, Nak."
Ia mematuhi perintah Ibunya dan duduk dihadapan kedua orangtua nya.
"Jadi, apa yang putraku inginkan?" tanya raja Obelix
"Aku ingin menjadi rakyat biasa."
Raja Obelix terkejut
"Altair, Kau ingin mengundurkan diri menjadi raja? Lantas siapa yang akan menggantikan ayah?!"
Ia menatap Ayahnya bingung.
"Astaga! Obelix, putra kita ingin menenangkan dirinya disebuah desa atau setidaknya jauh dari perkotaan, begitu. Bukan malah mengundurkan diri menjadi raja!" seru ratu Dafna
Raja Obelix tertawa sumbang, ia menatap Altair yang menatapnya datar
"Hahaha, maafkan ayah, oke!"
"Boleh tidak?"
"Ten---"
Brakk
Suara pintu yang dibuka secara paksa, membuat ketikanya kaget dan menatap datar si pelaku perbuat kerusuhan
"Kau akan kemana?!"
Altair menatap kakaknya datar. Marcille berjalan kearah Altair dan menyentil pelan kening adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Elected Girl And Prince [COMPLETE]
FantasyBerkeliling dunia. Itu adalah impian semua orang, keinginan bagi para travelling. Dan menjelajahi berbagai tempat di negara lain. Tapi, bagaimana jika berkeliling dunia menemui tempat yang seharusnya hanya ada pada zaman dahulu dan sebuah mitos yang...