Elf Lands

107 15 0
                                    

Perahu yang mengantar para bangsawan dan Daisy sudah mendarat di pulau elf. Membutuhkan 4 jam perjalanan dari wizard lands ke elf lands.

"Terimakasih, paman," ucap Daisy

Wizard yang mengantar Daisy dan bangsawan pun mengangguk. Ia ikut turun dan berdiri di hadapan sang terpilih.

"Berhati-hatilah, Nona. Semoga berhasil," kata wizard itu. Daisy mengangguk.

Setelah Wizard itu pergi mereka semua berbalik. Mereka semua menatap elf lands dengan senyum mengambang. Ternyata ketua elf sudah menyambut mereka dengan senyum.

"Selamat datang Bangsawan dan Sang Terpilih." Suara ketua elf terdengar sangat lantang, seketika angin kencang mengoyangkan pepohonan yang ada.

"Apakah ini awal yang baik?" tanya Daisy.

Inara menatap ngeri di depannya. "Rasanya ingin kembali ke kerajaan saja," gumam Inara.

Ketua elf berjalan ke arah mereka dan membungkuk sebagai penghormatan.

"Aku merasa sangat terhormat dengan kedatangan kalian," ucap ketua elf

Mereka mengangguk. Leandro maju selangkah dan menatap ketua elf.

"Anggap kami sebagai teman, jangan perlakukan kami seperti bangsawan." Tetua elf tertegun. Lalu, tersenyum

"Sesuai perintah anda, Pangeran," kata ketua elf

Mereka semua mengikuti ketua elf dan memasuki kota. Suasana sangat tentram, sejuk dan damai. Di sepanjang perjalanan banyak perjual berbagai macam makanan dan bahan mentah untuk memasak.

"Seperti nya makanan itu enak," ucap  Arkatama.

Mereka berhenti berjalan dan menatap Arkatama datar. Ketua elf berjalan ke arah penjual makanan yang di maksud Arkatama.

"Aku ingin membeli ini," ucap ketua elf dan pedagang itu memberikan makanan itu.

Mata Arkatama berbinar menatap makanan yang dibawa ketua. Tetua elf tersenyum dan memberikan makanan itu.

"Ini makanlah." Arkatama mengangguk dan memakan makanan itu.

"Ketua, " panggil Daisy.

"Ya, sang terpiliih."

Daiy menghela napas dan melangkah mengikuti tetua.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu," gerutu Daisy.

Letua terkekeh lalu mengangguk

"Apa yang harus aku lakukan di sini?" tanya Daisy

"Kau akan tahu, bersabarlah." Daisy mengangguk.

Langit sudah menunjukan bulan dengan sinar terang di sertai gemerlap yang indah. Mereka semua berkumpul di rumah tetua elf, lebih tepatnya di ruang rahasia ketua.

"Kalian bisa duduk di bangku yang sudah disiapkan." Mereka menatap ketua dengan aneh.

Bangku yang akan mereka duduki semua nya melayang. Bahkan benda yang ada di ruangan itu rata-rata berada di udara.

"Haha, jangan menatap ku seperti itu. Kalian bisa menarik pelan kursi itu dan mendudukan diri."

Mereka mulai menarik kursi itu seperti intruksi tetua dan berhasil. Tapi, saat mendudukan diri, kursi itu melayang seperti semula.

"Aaaa," teriak Inara.

Raut wajah mereka sangat tegang. Buku-buku jari mereka memutih karena takut. Tetua hanya tertawa melihat muka mereka yang sangat lucu.

"Kalian sangat imut!" Ketua elf tertawa tiada henti.

"Turunkan kami!"

Ketua mengayunkan tangannya dan kursi yang mereka duduki seketika berada di atas tanah.

Elected Girl And Prince [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang