krek....
Pintu utama rumahnya terbuka dan tidak ada tanda-tanda Ayah berada di dalam. Auranya pun tak terasa berarti Ayah tak sedang di rumah.
Ia dan Ibunya memasuki rumah mengendap-endap seperti maling. Padahal itu adalah rumahnya sendiri.
"Ibu, apa kita tak akan ketahuan," bisik Daisy
"Tentu," balas Ibu
Ternyata di belakang mereka ada seseorang yang menatap keduanya dengan wajah datar.
"Hm." Sontak keduanya berbalik dan mendapati Ayah sedang melihat mereka dengan wajah datarnya. Seram.
Aura milik Ayah terlepas dan membuat kedua wanita itu merinding. Hawa seakan mencekam dan suhu terasa dingin.
"A-ayah," cicit Daisy
Ibu menatap suaminya dengan takut. Pandangan suaminya begitu tajam. Ia tau sudah berbuat salah.
Dengan berbekal yakin, Ia berkata, "Ini salahku karena mengajak putri kita berkeliling sampai lupa waktu. Jangan marahi dia, marahi aku saja."
Masih dengan wajah datarnya, Ayah maju dan berada tepat di depan istri dan anaknya.
"Kalian tahu kesalahan kalian?" Kedua nya mengangguk. Pasrah jika di hukum.
"Apa kesalahan kalian?" tanya Ayah
"Terlalu lama di luar dan membuat Ayah cemas," kata Daisy
Ibu hanya diam sambil menundukan kepala.
"Dan kau?" tanya Ayah
"Aku membawa anak kita jalan-jalan sampai tak ingat waktu, maaf," ucap Ibu dengan mata berkaca-kaca.
Tanpa di sangka, Ayah memeluk kedua nya dengan erat. "Jangan lakukan lagi, aku sangat khawatir dengan kalian. Jika, kalian terluka, aku tak akan memaafkan diriku sendiri."
Keduanya mengangguk dalam pelukan Ayah.
"Maaf," kata keduanya.
Ayah hanya mengangguk.
"Mari, makan. Ayah sudah buat makanan yang sangat enak. Ayo!" ajak Ayah
Dengan mata berbinar keduanya menatap sang kepala keluarga.
"Benar?"
"Tentu saja," ucap Ayah dan merangkul keduanya ke dapur.
***
Setelah acara makan malam di dapur. Ia langsung ke kamarnya karena di suruh Ayahnya beristirahat. Awalnya ia ingin membantu orangtua nya mencuci piring. Tapi, Ayah melarangnya.
"Hm, menyenangkan ya di sini, andai saja dari dulu aku berad di sini. Pasti sangat menyenangkan."
Ia berbaring di kasurnya dan mengambil buku di meja kecil di dekat kasurnya.
"Buku ini terbawa," gumam Daisy dan membuka buku itu kembali
"Tertulis jika aku harus membangkitkan kekuatanya yang terpendam. Dan aku harus membangkitkannya dengan berkeliling berbagai tempat tanpa tau titik yang tepat untuk membangkitkan kekuatannya."
Daisy menghela napas lelah. "Harus seperti itu, ya."
Tak terasa ia membaca buku sudah hampir tengah malam.
"Lebih baik aku tidur."
keesokan paginya ia sarapan bersama keluarganya. Tapi, yang di lihatnya sebelum sarapan sangat menarik.
"Ayah!" panggil Daisy
Ayah menoleh dan menyuruh Daisy melihat apa yang sedang di lakukannya
"Lihat, burung ini sedang menceritakan sesuatu," ucap Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elected Girl And Prince [COMPLETE]
FantasyBerkeliling dunia. Itu adalah impian semua orang, keinginan bagi para travelling. Dan menjelajahi berbagai tempat di negara lain. Tapi, bagaimana jika berkeliling dunia menemui tempat yang seharusnya hanya ada pada zaman dahulu dan sebuah mitos yang...