Minggu adalah hari terbaik bagi Azel karena ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan tanpa gangguan, seperti nonton film, membaca buku, atau tidur. Kadang ia menghabiskan waktu bersama ibunya. Pagi ke pasar, lalu masak, membuat kue, lalu mengantarnya ke pembeli. Selain menjahit, Sukma juga berjualan kue untuk menambah penghasilannya. Biaya hidup harus dianggar besar karena kebutuhan semakin hari semakin meningkat.
Azel baru bangun pukul 8 karena tadi malam ia menonton film sampai malam yang berakhir di semprot amarah oleh ibunya. Apalagi jam 6 tadi Azel sudah di paksa bangun, tapi ketika ibunya pergi berbelanja, ia kembali tidur. Salahkan kasur Azel yang terlalu posesif.
“Kamu tuh anak gadis, masih muda, harusnya dibiasain bangun pagi. Bukannya bantuin ibu malah molor sampe siang.”
Azel menggumam di dalam hati. Ini masih jam 8 pagi dan Ibunya bilang sudah siang, dan untuk urusan bantuan, padahal Azel selalu menurut ketika diminta membantunya. Memang, kodrat seorang ibu selalu benar.
Azel terpaksa mandi karena ibunya sudah akan mengeluarkan toa untuk kembali memarahinya. Lalu mengingat Sukma yang terlihat baik dan tenang saat berbincang dengan Dirga membuat gadis itu merutuk.
Selepas mandi, Azel duduk di depan televisi menonton kartun, sementara ibunya sedang ke rumah Tante Wati untuk mengantar baju. Sepuluh menit ia duduk, tiba-tiba ponsel disampingnya bergetar dan layarnya menampilkan pesan dari Arin.
Arin
Zel!!!!
Azel mengambil ponselnya dan membalas pesan Arin.
Azel
Oi? ngegas amat neng.
Tak lama, temannya itu membalas.
Arin
gabut! Keluar yoookkkk!!!
Azel
males ah sama lo.
Arin
gue sumpahin kagak punya temen lo!
Azel
eh jahad banget ibu tiri
lagian minggu-minggu mau kemana?
Arin
keluar lah, dirumah keliatan jomblonya
emak gue marah mulu, males tau
Azel
wah, durhaka sekali teman saya
kena karma baru tau!
Arin
ayok lah, Zel!!!!
Azel
lah lo ngajak ngegas amat, mana ada yang mau
Arin
gue kan temen tanpa basa-basi
ga fake dan ga f*ck
Azel
iya iya
tapi lo jemput gue di rumah, sekalian pamitin ke nyokap
KAMU SEDANG MEMBACA
BECANDA
Teen Fiction"Becanda itu penting," katanya. "Serius juga penting, lo nggak bisa becandain semua hal," balasnya. "Termasuk lo?" Hope you enjoy the story, because belum bisa enjoy face doi❤️ Best pict on cover by pinterest