45. bagaimana jika keluarga tahu

612 122 24
                                    

Izhan menarik paksa kaos bagian belakang yg yibo pakai, terlampau kasar tapi tak perduli sekalipun dia adik sang atasan.

Tidak ada cara lagi bocah ini ngamuk tidak tahu aturan, malah membabi buta. Si raka jelas babak belur dan saat ini dia diamankan jinyoung. 

Dendam kesumat yg tak berujung sepertinya karena bahkan raka tidak melakukan apapun tetiba anak ini ngamuk. Jinyoung saja kewalahan, untung izhan dirumah dan berhasil memisahkan keduanya. 

" Apa?  Kamu mau mukul aku,  pukul kalo berani "

Jelas gerakan tangan yibo yg hendak mendorong atau entah apa terhenti, ia malah berbalik dan menghantamkannya ke tembok yg mana jelas punggung tangan berwarna merah. 

Izhan syok sendiri,  meraih tangan yibo dengan tubuh yg sedikit bergetar, astaga anak ini marahnya sangat menyeramkan. 

" Yibo____"

"..."

Yibo menoleh untuk sesaat sebelum akhirnya membuang muka, guna tidak ingin melihat izhan yg menatapnya terkejut,  atau jg syok. 

Ah ia hanya tidak ingin memukul izhan,  dan jg tidak bisa menahan diri lantaran terlampau emosi. 

" kamu gila ya __?"

Kali ini yibo di tarik hanya saja tidak kasar seperti beberapa menit yg lalu, membawanya kedalam kamar yg tentu miliknya mulai saat ia bekerja.

" duduk disini "

Dengan cekatan tangan rampingnya yg sedikit bergetar mencari kotak P3k yg selalu ia sediakan. 

"sakit?"

Tangan yibo di celupkan kedalam baskom kecil berisi air yg tentu langsung berubah warna menjadi merah, izhan bahkan merinding. 

Lantas mengeringkannya dan mulai mengobati, sesekali melirik pria yg lebih muda yg tak bergeming bahkan tidak meringis atau merasa sakit sedikitpun. Padahal izhan yg melihatnya saja merinding. 

" Yibo "

Tak ada jawaban, izhan memilih diam berfikir mungkin bocah ini butuh menenangkan diri,  sampai akhirnya membalut luka selesai dan yibo masih tidak membuka suara bahkan wajah datar tanpa ekspresi. 

Izhan meliriknya sekilas, tatapanya datar dan sumpah ia merinding, bocah kekanakan, konyol dan selalu mengganggunya mendadak begini dan sejujurnya izhan mengecil. 

Kenapa auranya mirip elvan?? 

Izhan memilih membereskan peralatan, sampai semua selesai, dan yibo masih tak berubah

Astaga izhan merinding. 

Ia dengan pelan mendekati, terlihat ragu di wajah dewasa yg malah terlihat lucu, menarik pelan kaos bagian bawah yg yibo kenakan 

" Yibo alvin?"

"..."

" jangan marah"

Dan iris emasnya menatap izhan yg mendadak tenggorokan kering,  kenapa dia menyeramkan. 

Izhan menunduk, tangan meremas kuat ujung kaos yg yibo pakai, tak perduli kusut, ia takut

" maaf"

Gumammya pelan nyaris tak terdengar jika saja jarak keduanya tidak dekat. 

Dan kepala yg menunduk kembali mendongak kala merasakan usapan di ujung kepala. 

" Kenapa minta maaf? "

Oniknya berembun, bukan menangis tapi cukup berkaca kaca lantaran melihat sisi lain dari seorang yibo alvin, yg sesungguhnya baru pertama izhan ketahui. 

you And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang