" ayah dan ibu pulang malam sabtu, dan akan makan malam bersama dirumah, ku harap kamu pulang "
Jinyoung acuh mendengar suara sang kaka, ia hanya melirik dengan ekor mata.
" Apa kehadiranku penting? "
" seenggaknya demi ibu "
Jaebum jelas orang yg paling tahu kelakuan apa yg akan jinyoung terima dirumah hanya saja ia tak bisa melakukan apapun, kumpul keluarga hal yg jarang terjadi karena sesungguhnya jaebum pun menginginkan sebuah keluarga yg hangat dan harmonis walau ia tahu hal itu mustahil.
" ibu ku di taman terataikan? "
Taman teratai adalah nama pemakaman tempat peristirahatan om faiz, jaebum sedikit terkejut ia bahkan menatap sang adik tanpa kata
" aku akan pulang, tenang aja "
Dan jinyoung meloyor begitu saja sempat melirik sang kaka yg merubah ekspresi wajah tegas nan kerasnya menyendu, seolah ia merasakan kesakitan atau jg terluka, jinyoung tidak perduli sesungguhnya tapi melihat jaebum ia teringat awal mula ia mengetahui fakta ia anak seorang laki laki.
Saat itu jaebum mengatakan ia pun menyukai laki laki dan ayahnya saat itu melarang bahkan terdengar adu mulut panjang, hanya saja yg sampai detik ini jinyoung tidak ketahui, pemuda seperti apa yg bisa meluluhkan hati keras seorang jaebum dirga.
Selama ini jaebum tidak pernah dekat dengan siapapun kecuali mark dan jackson itu pun kedua orang tersebut hanya sebatas teman bukan orang yg sepesial yg artinya jaebum masih menyimpan perasaan untuk orang tersebut.
Tapi bukannya sifat jaebum keras bahkan ia berani mengakui diri pada sang ayah kenapa ia masih Tidak mengutarakan perasaannya.
Lantas Langkah kaki jinyoung mendadak berhenti, seiring oksigen yg seakan menipis
Ia menoleh perlahan kearah tempat sang kaka yg saat ini kosong lantaran dirga telah pergi.
Apa orang yg sang kaka sukai tidak membalas perasaannya atau Pemuda yg jaebum sukai pergi jauh? Dan jaebum tidak tahu ia dimana, itu mungkin atau bisa jg ___?
Ayah
.
.Dan seperti perkataannya jinyoung pulang kerumah keluarga kurniawan, disambut hangat sang ibu yg tak henti mengecup pipi dan memeluknya.
" Kenapa kamu semakin kurus Hmm"
Pipi jinyoung di cubit pelan jinyoung meringis bahkan mengaduh hanya untuk main main lantas keduanya sama sama tertawa dan saling berpelukan masuk kedalam rumah, sempat melirik sang ayah yg membuang muka saat jinyoung melirik.
Kadang jinyoung tidak mengerti kenapa ayahnya bersikap begini, bukankah sang ayah sangat mencintai om faiz yg notabennya adalah ibu kandung jinyoung lantas kenapa sikapnya begini seolah benci.
Apa ayahnya selama ini menyalahkan atas kematian om faiz?
Tidak tahu
" bu arka bukan bocah umur 5 tahun lagi "
Jaebum menatap keduanya dengan malas tapi sesungguhnya ia senang lantaran sikap jinyoung atau ibunya menandakan jika keluarga ini masih memiliki kasih sayang dan kehangatan.
" Jangan pedulikan, ka dirga hanya iri "
Evi terkekeh, mengelus surai hitam jinyoung dan melirik jaebum yg mendengus tidak terima bahkan ia merengut kesal yg jatuhnya malah membuat evi tertawa.
Hanya dua orang ini alasan ia pulang.
"Sudah ayo makan, mau nunggu siapa lagi"
Seperti biasa sang nenek menyela dan menatap jinyoung dengan tatapan penuh kebencian, jinyoung tidak masalah karena itu memang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
you And Me
FanfictionHanya sepenggal kisah perjalanan asmara jinyoung arka kurniawan dan mark elvan lesmana