48. percayalah pada diri sendiri

655 111 31
                                    

Kembali lagi

_________

Kembali dimana saat jinyoung di culik

Ia terbangun disebuah ruangan yg ia ketahui kamar hotel dengan fasilitas mewah katakan Vip, jinyoung bukan orang katro yg tak tahu itu. 

Kedua oniknya mengerjap lantaran pandangan buram, terakhir ia ingat ia tertidur saat masuk kedalam mobil. 

Ah ia di bius. 

Jinyoung bangun, duduk memukul pelan beberapa kali kepalanya sendiri guna memfokuskan penglihatan

" Gimana tubuh ku, bagus gak, enak gak? "

Katakan kalimat pertama yg jinyoung lontarkan terlampau tak tahu malu bahkan vulgar, ia sendiri mana peduli toh ia tahu siapa dalangnya. 

" Mulut mu bener bener____ "

Kepala jinyoung di geplak menggunakan buku tipis yg tergeletak diatas nakas dekat lampu tidur, jinyoung mendengus tapi mencoba duduk bersila diatas ranjang, walau jujur kepala sedikit pusing tapi bukan jinyoung jika ia akan lemah atau menunjukan diri jika ia dalam keadaan tidak baik.

" lah bukannya kamu menculik ku untuk itu ,  salahnya omongan ku dimana? "

Dan tangan jinyoung menerima botol air mineral yg di berikan si penculik, yg entah saat ini malah terlihat si penculik ditindas orang yg di culik,  konyol. 

" pantat kamu sakit enggak? "

Oh

Jinyoung diam sesaat lantas memiring kan tubuh menyentuh pantat yg tak sedikitpun merasa aneh

" emang kenapa pantatku harus sakit? Sekarang gak terasa apapun "

Raka si penculik yg malah kalah karena orang yg diculik hanya bisa menghela nafas kasar, kekasih sepupunya ini nakal tapi polos,  aneh. 

" kalau aku memperkosamu saat ini banhkan mungkin kamu tidak akan bisa bangun "

" Kenapa bisa gitu? "

Bahkan kepala jinyoung sedikit miring menatap raka yg saat ini duduk disofa, ia penasaran dan jatuhnya malah lucu. 

Aishh bocah ini

" Mark gak pernah melakukannya? "

" melakukan apa? "

Jinyoung malah kembali meraba pantat kembali raka menepuk Kening, entah ia harus tertawa atau menangis Ingin meniduri Jinyoung lantaran ia kekasih mark orang yg mark miliki, mengenai ia yg selalu merebut apa yg mark miliki itu memang benar,

Tapi mengenai jinyoung ini bahkan mark belum mencobanya bagaimana mungkin ia melakukannya, tentu ia tidak akan puas. 

Raka sendiri tahu apa yg ia lakukan selama ini terhadap mark bisa di katakan tidak baik atau mungkin keterlaluan,  ia sendiri tidak tahu kenapa menjadi ketergantungan harus memiliki dan mencoba apapun yg mark miliki,  seolah ia akan merasa puas jika merebut apa yg mark miliki. 

Mungkin karena kehidupan yg ia jalani sehingga ia merasa milik mark lebih membahagiakan dan menggiurkan. 

Lantaran orang orang di samping mark sangat menaruh harapan padanya, bahkan banyak yg menyayanginya padahal bisa di lihat mark elvan bisa di katakan hidup tanpa orang tua tapi ia tak sedikitpun kekurangan kasih sayang. 

Sedangkan ia yg masih memiliki keluarga lengkap tak sedikitpun meneguk indahnya kasih sayang keluarga. 

Katakan ia iri tapi gengsi mengakui sehingga yg bisa ia lakukan merebut apapun yg mark miliki. 

you And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang