Part 38

4.5K 354 49
                                    

"TAPI GUE HAMIL ANAK LO BIANCA!!!" Bianca membungkam mulut Brendon, dan langsung menyeret pemuda itu ke belakang sekolah.

"Tidak, kau sama sekali tidak hamil, Idiot. Sebenarnya berapa IQ-mu?" Brendon langsung berkata santai tanpa babibu.

"Lah?! Lo, kan, alien! Bisa aja, kan, bikin rahim di dalam badan gue!"

"Itu struktur yang terlalu kompleks, sulit. Jangan terlalu bodoh, oke?" Brendon memutar bola mata, sementara Bianca tak bisa menahan tawanya. "Bianca, bisa aku bertanya? Bagaimana rasanya memiliki sahabat set*l*l ini?"

"HAH?! T*l*l lo bilang?!" Brendon tak terima.

"Yah ... udah, udah, kalian astaga! Sekalipun gue tau di dalam lo ada Cellulla, tetep aja lo keliatan aneh ngomong sama diri sendiri, tau, gak?" Brendon hanya mendengkus.

"Jawab pertanyaanku, Bianca. Dan akan kujawab perasaan Brendon terhadapmu, aku akan pindah ke hatinya sebentar."

"WOI! ANJIR!" Brendon menggeliat geli ketika ia rasakan sesuatu bergerak dari perutnya dan naik ke dadanya. "ANJIR NGOMONG APA DIA?!"

"Bianca, jawab pertanyaanku."

"Maksud lo sahabat set*l*l Brendon? Yah, gue suka Brendon begini ... lucu, bisa bikin gue ketawa, ngilangin beban ... selalu ada buat gue. Segalanya ...." Bianca tertawa pelan, namun tawanya menghilang dengan kedua pipi memerah ketika menatap Brendon yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Kalian sangat pandai menyembunyikan perasaan, ya. Apa kalian tak berniat memutus hubungan bestfriendzone ini?"

"Maksud lo?!" tanya keduanya bersamaan. Lalu, Brendon tertawa miris sambil geleng-geleng kepala.

"Aku jatuh cinta pada Bianca dengan hati Brendon."

"ANJING!" Ekspresi manis berubah seketika menjadi kaget. Brendon kelihatan panik dan kini menatap Bianca yang membuang wajah, kedua pipinya benar-benar memerah.

"Ini hatimu, Brendon. Aku di dalam sini, dan bisa merasakannya."

"Ke-keluar lo dari sana!" Brendon merinding geli lagi dan kini ia rasakan berhenti di perutnya. "Bi-Bian ... gue—"

"Lo cinta sama gue sebagai sahabat, kan?"

"Enggak ...."

"Cellulla?"

"Ini gue, astaga!" Kedua pipi Brendon ikut memerah, ia membuang wajah ke sekitaran sebelum akhirnya memegang tangan Bianca. "Gue sebenernya ... yah ... suka sama lo, sih. Tapi tau lo suka sama Louis ... ya gue mundur."

"Lah, gu-gue suka sama Louis karena gue pikir lo suka sama Selena."

"Gue cuman kagum sama dia!"

"Gue juga cuman kagum sama dia!"

"Ah ... senangnya meluruskan remaja labil." Brendon menghela napas panjang.

"Tapi, gue gak mau pacaran, ah. Hubungan sahabat kita lebih seru, dan ending-nya, kita langsung nikah!" Brendon tersenyum lebar.

"Oke, sahabat rasa pacar seru juga." Keduanya tersenyum lebar setuju.

"Hust ... jangan sampe ada yang tau!"

Kini, keduanya dengan bahagia menuju kelas. Banyak perubahan yang terjadi setelah tahu perasaan masing-masing, dan perubahan itu nyatanya membuat persahabatan mereka semakin erat dan erat.

Sementara itu, di tempat berlainan ....

"Benar, ini cairan asing, yang kemungkinan besar dari makhluk yang mendarat di bumi," kata sang atasan kepada orang-orang sekitarnya, termasuk Robert dan Susan yang terlihat khawatir. "Itu dekat dengan pemukiman tempat tinggalmu, kan, Susan?"

Susan, ibunda Brendon, mendongak. "Ah, iya. Putraku dan putri angkatku ada di sana."

"Ada kekacauan di rekaman satelit jadi kejadian perkara tak diketahui ... jadi, akan kuberangkatkan kau ke sana bersama beberapa kru, lakukan pekerjaan kalian dengan baik."

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

CINTA BEDA SPESIES [Brendon Series - H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang