Sebelum membaca hendaknya menekan tombol bintangnya hehehe
-
-
-
"For my love, i give you all i have and my heart for a man who you love"
"see you in the next life.."
happy reading!
Keputusan Jeno sudah bulat, semua ini terjadi karena kehadirannya, semuanya harus ia bayar atas perbuatan sang mama yang mungkin memang tak menginginkan dirinya. Seharusnya dia membuat Jaemin tetap selamat dan menanti Aline membuka mata. Haechan dan Mark tak bisa membantah lagi ketika Jeno memohon menebus semuanya.
Kini Jeno memutuskan ingin berdua dengan tubuh Aline yang terbaring dengan tubuh yang banyak dibaluti beberapa selang baik dari infus maupun dari mulut serta hidung, Chanyeol dan Jisung baru saja pulang setelah tadi menjenguk, Jeno memintanya pulang agar ia saja yang menjaga Aline. rasanya sesak sekali menatap wajah luka Aline yang sudah mulai membaik, namun gadis itu belum menampilkan kesadarannya.
Jeno merogoh sakunya dan meraih ponselnya, menyetel musik lullaby favoritnya dan Aline dulu saat masih bersama. Jeno menyelami waktu-waktu bersama gadis itu yang mungkin tak sebanyak gadis itu menghabiskan waktu bersama Jaemin. Jeno menangis memeluk jemari kurusnya Aline kemudian menciuminya seolah tak ingin kehilangan gadis itu lagi.
Musiknya sangat emosional sekali. Jeno terisak tak bersuara, besok jadwal operasinya akan dilakukan pagi, jadi malam ini ia ingin menghabiskan waktunya untuk Aline.
"kamu itu maniak strawberry, semua-semua makanan maunya strawberry aku sempet kewalahan loh nyari pudding starwberry jam 10 malem" kekeh Jeno berusaha kembali bernostalgia di jaman sekolahnya dulu, saat gadis itu datang bulan untuk pertama kalinya betapa kalutnya mereka melihat darah di rok sekolah gadis itu, Jeno yang mengerti hanya terkekeh mengejek dan menakuti Aline jika gadis itu sakit mengerikan.
"ahaha aku sudah menyumpahimu rupanya dulu, maafkan aku.." isaknya sambil tersenyum. Kemudian kembali mengingat masa itu sebelum semuanya tidak baik-baik aja.
"Al..setelah bangun nanti cintai Jaemin lagi kayak kamu katakan waktu itu sama aku..aku hancur banget sih waktu itu..maaf aku tak bisa selalu sama sama kamu kayak Nana"
"maafin aku juga udah kasar sama kamu, maaf saat itu aku ga nemuin keberanian buat meluk kamu waktu pertemuan pertama kita setelah kita berpisah..maaf..." Jeno mengusap rambut Aline yang mulai beberapa helai rontok. Jeno ingat waktu kakinya tak sengaja menyandung seorang gadis yang ternyata adalah Aline.