Sebelum membaca hendaknya menekan tombol bintang,
Masih aman di baca saat puasa hehe
Happy Reading
Lami terdiam, ia sejak tadi masih diam dengan degup jantungnya yang sudah tidak karuan lagi, ia mengenggam jemari tangannya ketika wanita dengan penampilan modis itu menatapnya seperti hendak membunuhnya hidup-hidup.
Yuri, Mamanya Mark. Tentu saja wanita itu akhirnya bisa turun langsung setelah meminta Jaehyun untuk mempertemukan gadis bernama Lami itu.
Cantik, pikir Yuri. Namun kedudukannya tidak sebanding dengan keluarganya. Semuanya perlu di lestarikan, begitulah pemikiran kolot Yuri tentang putranya.
Menghela nafasnya rendah, Yuri membenarkan dress yang ia kenakan saat duduk di sebuah cafe tempat mereka bertemu.
"Kau penghafal jalan yang baik". Tutur Yuri, lami masih menundukkan kepalanya ia takut. Ia tahu siapa wanita yang sedang ia hadapi sekarang.
"Lihat aku kalau aku sedang bicara, dimana sopan santunmu?" Ujar Yuri membuat Lami perlahan menatapnya, tidak ada tatapan menuntut apapun, gadis itu hanya menatapnya dengan tatapan polosnya.
"Maafkan saya". Lami bersuara membuat Yuri kembali menaikkan wajahnya angkuh.
"Huh, jangan bertele-tele, kau pasti paham kenapa Jaehyun memintamu kesini untuk bertemu denganku".
Lami menggelengkan kepalanya.
"Tentang putraku Mark".
Lami menatap Yuri dengan pandangan terkejut sekaligus takut, kenapa dengan Mark?
"Kau tentu tau siapa yang sedang kau sukai disini Lami, aku mengerti, tapi ku mohon menjauhlah dari kehidupan putraku, karena dia sangat tidak pantas dengan dirimu". Ucapan Yuri membuat ribuan tusukan menghunus jantung Lami. Sakit.
"Tapi, ke-napa.." ucap Lami terbata dengan pelan.
Yuri tersenyum sambil menggelengkan kepalanya merasa tidak menyangka.
"Apa kau barusan menanyakan alasan kenapa putraku sangat tidak pantas disandingkan dengan dirimu?, apa kau tidak tau dari mana putraku berasal, dan darimana dirimu berasal, dari situ kau pasti sudah jelas mengerti bukan?".
Lami menundukkan kepalanya lagi, ia mencoba menahan tangisnya namun tidak bisa. Air mata itu menetes secara perlahan dari matanya.