Jangan lupa untuk menekan tombol bintangnya
Untuk saat ini biarkan sisimu yang lain yang mencintaiku.
Happy Reading
•S t r a w b e r r y P r o m i s e
Na Jaemin berjalan mengendap-endap, ia memastikan penjagaan tidak seketat saat siang, ia memanjat pagar besar itu lalu melompat ke pohon dimana disana sudah tersambung dengan kamar seseorang yang membuatnya jauh-jauh malam ke Seoul.
Ia merasa bersalah ketika melihat puluhan notifikasi masuk ke ponselnya.
Ia hanya mengenakan kaos biru dongkernya dan celana kain tanpa sweater. Na jaemin terlalu terburu-buru.
Kamar Aline memang di atas, jendela kamar gadis itu masih hidup. Jaemin mencoba menjejalkan kakinya pada pagar balkon kamar gadis pujaan hatinya.
HAP.
Berhasil. Jaemin mencoba melihat apa yang masih membuat kamar Aline masih hidup di jam 2 dini hari.
Tuk tuk tuk
"Haaaahh!"
Aline terkejut saat keluar dari kamar mandi mendengar suara ketukan dari jendela balkonnya.
Aline dengan baju kaos kebesaran dan handuk yang melilit dikepalanya. Gadis itu mencoba untuk menyadarkan dirinya jika siluet itu bukanlah siluet Na jaemin. Kekasihnya.
Bukannya dia sudah pulang. Apa yang dilakukannya saat pukul 2 dini hari.
Aline membuka kaca jendelanya, dan wajah yang disambutnya adalah wajah penuh keringat dan wajah sendu.
"Na, ngapain disini?". Ujar Aline pelan-pelan karena khawatir sekali dengan penjagaan didepan dan ayahnya bisa aja terbangun.
"Maafkan aku"
"Hngg?"
Aline mencoba menarik Jaemin untuk duduk di muka jendela.
Ia mengambil handuk kecil lalu mengusap wajah Jaemin yang penuh keringat, sedangkan Jaemin hanya menatap wajah Gadisnya yang kini telaten membersihkan wajahnya.
"Udah liatin akunya?"
"Kamu kenapa mandi tengah malam?". Jaemin justru mengalihkan pertanyaan Aline, gadisnya tampak lucu dengan penampilan seperti ini.