sebelum membaca jangan lupa untuk menekan votenya hehe
setiap lampu yang berpijar menyinari gelapnya malam saat itu aku berharap keindahan mu dibawahnya tetap seperti itu
Happy Reading!
Jaemin maupun Jeno terdiam ketika Aline tiba-tiba bersuara memanggil nama mereka, nama kecil mereka dan hanya Aline yang memanggil dengan sebutan itu, apakah Aline?
Aline meringis, ketika mimpi itu hadir lagi, ia berusaha membawa nama itu ketika sadar. Karena didalam mimpi itu Aline dirangkul oleh dua orang pria berwajah mirip Jaemin dan Jeno, ini mustahil. Ada apa dengan dirinya. Ia bahkan melihat Jaemin menangis dan ia hanya diam saja.
"Al?" suara berat Jeno menyadarkan dirinya dari kebingungan dirinya, ia menatap Jaemin dan Jeno bergantian, jika dua orang pria ini pernah memiliki hubungan sebelumnya dengan dirinya lantas kenapa mereka bersikap seolah baru bertemu dengan dirinya.
"Kamu istirahat dulu ya Al, jangan pikirkan apapun dulu sekarang". Jaemin kembali membaringkan Aline yang tadi sempat ingin duduk. Sedangkan gadis itu hanya menurut dan berbaring dengan perasaan berkecamuk. Jeno hanya diam menatap wajahnya dengan sendu. Ada apa dengan wajah itu?
Aline mulai memejamkan matanya, setidaknya setelah dia bangun nanti dia bisa kembali normal lagi. Karena sejak bertemu Jaemin dan Jeno keduanya tampak mengubah elemen dalam kehidupan Aline. Seolah mereka dekat dan seolah mereka saling kerterkaitan.
Dan tiba-tiba ia merindukan sang mama.
Aline terkejut ketika ia membuka mata, wajah cantik nan teduh itu duduk ditempat ia berbaring. Aline memperhatikan sekitar tidak ada siapapun kecuali dirinya dan sang mama.
"Mama.." Aline terkejut setengah mati, apakah ia bertemu dengan mamanya? Sooyoung memandang sang putri dengan wajah penuh bersalahnya. Ia mengusap surai panjang itu.
"Putri mama yang cantik". Aline menjatuhkan air matanya ia rindu tentu saja. Ketika kita ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, itu sangat menyakitkan dan sangat sulit menahan rindu karena kita tidak akan paham bagaimana menyelesaikan rasa sesak bernama rindu itu. Aline menghambur kepelukan sang mama, hangat. Ia menangis dan menumpahkan semuanya.
"Mama aku kangen, kangen banget" Aline menangis sesegukan mamanya hanya membalas pelukannya tanpa berkata apapun.
Aline melepaskan pelukannya lalu menatap wajah cantik itu. Wajah yang sangat cantik dan mempesona. Senyuman lebar sang mama memang menurun padanya.