"Yakin kamu mau kita kesana?"
Setelah menyampaikan usulannya untuk melakukan KKN sekaligus penelitian disana Dosen Jung tampak terkejut ketika Aline menyebutkan daerahnya.
Aline hanya mengangguk yakin. Karena dia sudah membuktikannya secara langsung kemarin.
Masih dalam keterkejutannya Aline menatap pria bernama Lee Jeno itu yang juga sedang memperhatikannya.
"Kenapa lo milih KKN satu team sama jurusan kita?". Pertanyaan itu keluar tanpa diperintah. Satu lagi mahasiswa yang dikenal Aline bernama Hendery hanya diam memperhatikan. Dia anak sastra jadi memang dibutuhkan untuk team pengajar nantinya.
Jeno hanya mengedikkan bahu. "Kupikir untuk jenis angkat mengangkat barang dan kerja tata letak adalah bagianku nanti". Jeno berusaha merutuki dirinya yang berbicara bahasa formal dan..lembut.
Aline hanya mengedikkan bahunya sambil mengangguk. Ia juga masih kesal lantaran insiden kesandung itu.
Tapi Aline berusaha bersikap profesional.
"Oke oke. Jadi kalian setuju kalau kegiatan ini akan ditujukan ke Desa Hahoe?". Tekan Jaehyun untuk memutuskan.
Aline , Jeno dan Hendery mengangguk.
"Oke kalau gitu ini saya bawa ke bagian akademik buat di legalisir. Biar saya dan Pak Jung yang mengirimkan ini kesana, Kamu Aline saya tunjuk sebagai ketua Team. Ini daftar anggota kalian dan persiapkan diri kalian. Oke, semoga sukses".
Final Dosen Joe atau Johnny itu lalu membubarkan rapat kecil mereka.
Sementara itu.....
"Mahasiswa mana lo?". Felix mendatangi mobil Aline dan melihat Jaemin berada didalam mobil.
Jadi Aline sudah mulai pacaran?
Jadilah saat ini felix mendekati Jaemin. Namun sedari tadi Jaemin hanya tersenyum seolah enggan menjawab pertanyaan Felix.
"Kamu kenal sama Aline ya?". Bukannya menjawab Jaemin justru bertanya balik.
"Gue nanyak lo duluan bujaang". Felix menyenggol pelan bahu Jaemin. Pria ini formal sekali.
"Ehe..enggak saya bukan mahasiswa sini. Saya cuma mengantarkan Aline ke kampusnya. dan menunggunya". Jawab Jaemin sambil tersenyum.
"Lo pacarnya?". Jaemin menatap Felix dengan mata yang membulat terkejut lalu mengibaskan kedua tangannya tanda membantah tuduhan Felix.
"Tumben amet om seojun ngijinin anak gadisnya di anter cowo". Felix memperhatikan Jaemin dari bawah sampai atas.
"Om..seojun?".
"Papanya Aline. yang punya Kampus ini".
Oke. Jaemin tidak bisa untuk tidak terkejut dengan hal ini. Ia cukup terkejut.
Dan namanya terdengar tidak asing di telinga Jaemin.
"Heh lin. Gimana gimana rapat tadi?". Baru saja Aline keluar dari ruangan Dosen Yena dan Lisa sudah menjejalinya dengan pertanyaan.
"Ya ini. Kita rapat nanti malam ya buat bahas perlengkapan dan progja buat disana?". Ujar Aline langsung disetujui oleh Yena dan Lisa.
Ia belum membuka map berisikan anggota itu. Nanti saja mungkin setelah absen. Berjalan beriringan sebentar tak sedikit yang melirik 3 orang berjalan itu dengan tatapan memuja bahkan dari kalangan perempuan.
Aline sepopuler itu.
Dan dia bosan mendapatkan perhatian seperti itu.
Ia baru sadar kalau ia meninggalkan Jaemin di mobilnya. Ia melirik jam dan syukurnya baru satu jam. Huh syukurlah.