Sebelum membaca, jangan lupa menekan tombol bintangnya
Happy Reading!
Aline tersentak dari tidurnya. Ia menatap sekitar tempat ia tiduri. Aline menghela nafasnya pelan ketika menyadari dirinya dan Jeno masih dirumah pohon.
Aline melihat ponselnya, jam 23.45. Tiba-tiba ponselnya berdering. Aline terkejut, pasalnya nomor yang tertera tidak dikenal, ia menggigit bibir bawahnya gugup kemudian mengusap ikon hijau.
"Halo..?"
"Haloo sayang.."
Aline membeku di tempat, ia menatap ponselnya memastikan jika ia tidak salah dengar.
"Aline-ah, apa kabar cantik?"
"Tante..tiffany?" Aline bersuara pelan takut membangunkan Jeno yang tertidur tak jauh dari dirinya. Jangan berfikiran aneh-aneh, Setelah insiden eheum tadi Jeno jadi lebih banyak bicara karena mabuk akhirnya dia memceritakan alasan dia disini karena, orang tuanya bertengkar hebat.
"Ohoo..kamu ternyata punya ingatan yang baik ya sayang".
Aline masih diam mendengar suara lembut tapi mengintimidasi itu.
"Bisa lihat keluar?"
"Hng?" Aline yang terkejut langsung menatap ke arah luar.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat seseorang sudah tergeletak bersimbah darah, dengan di pegangi oleh dua orang pria berbaju hitam.
"Park Aline, putri kedua dari Park Seojun dan Choi Sooyoung aah atau jangan-jangan kamu bukan putri mereka tapi anak dari Yoona?". Tiffany yang terkikik geli layaknya orang yang merasa depresi menatap lurus dari jarak 10 meter, Aline menahan suaranya.