"Andai aku bisa menyatakan jika aku menyayangimu secepat itu. Izinkan aku membuktikan kesungguhan rasa ini".
Na Jaemin
Song Recomended : Felix Irwan - Izinkan aku menyayangimu
Aline mendorong tubuh Na jaemin. Semua orang tampak bingung termasuk Jaemin yang merasa terhempaskan.
"Lo pikir gue cewek apaan. Lo kurang ajar sama gue. Jaga sikap lo". Desis Aline. Ada apa dengan dirinya. Kenapa dia jadi berkata kasar seperti itu pada Na Jaemin.
Jawabannya sederhana. Semua itu karena ia mengingat wajah kecewa sang ayah nanti jika ia mempermainkan tugasnya disini.
Aline keluar dari air terjun itu tidak memperdulikan kondisi dirinya yang basah kuyup. Namun sekelibat wajah kecewa Na jaemin menguasai dirinya.
Langkahnya sudah jauh dari air terjun ia tiba-tiba terduduk lalu menangis.
"Hiksss~ aku juga suka kamu Na".
Tepukan bahu dari Renjun membuat Jaemin hanya tersenyum sambil mendudukan dirinya dibebatuan.
"Aline cuma butuh waktu Jaem..". Itu suara Lisa yang ikut mendekati Jaemin. Lisa paham jika Aline pasti juga punya rasa yang sama hanya saja Aline tidak seberani itu terhadap sang ayah.
Pendidikan di atas segalanya.
"Yodaah la sih biarin aja si Aline. Anaknya emang gitu. Lo kurang sabar emang". Haechan menepuk pundak Jaemin memberikan kekuatan. Meski Haechan sendiri lebih butuh kekuatan itu
Mereka melanjutkan aktifitas mereka. Namun Aline tidak kunjung kembali. Mereka menunggu di depan mobil mereka.
"Gilak si Aline kemana sih? Ini uda mau maleem". Dahyun melirik arlojinya.
Sedangkan Jaemin sudah kalang kabut mencari di beberapa tempat. Gadis itu pergi dengan pakaian basah ditubuhnya. Rasanya frustasi mengingat tempat ini sangat berbahaya di kunjungi sendirian di jam segini.
Jeno menabrak bahu Jaemin. "Kalau sampe terjadi sesuatu sama Aline. Gue pastiin setelah ini lo bakalan selesai di tangan gue". Desis Jeno lalu masuk kedalam mobilnya. Ia juga sudah mencari Aline namun tidak menemukan gadis itu.
Jaemin mendengus lalu mencoba turun lagi untuk mencari Aline.
Ia turun ke beberapa jurang untuk mencari Aline. Jaemin benar-benar gila dengan imajinasinya tentang Aline. Gadis itu dalam keadaan bagaimanapun dia tidak tahu.
"Aline!!!" Pekik Jaemin namun tidak ada jawaban hanya gemaan suara dirinya dari hutan ini.
"Aline maafin aku!! Pulaang sekarang!!" Pekik Jaemin.
"Park Alinee!". Jaemin terkejut ketika ada yang meneriakan nama Aline. Itu bukan dirinya itu Haechan dengan senter nya.
Pria itu turun untuk menghampiri Jaemin.
"Kita cari sama-sama". Jaemin mengganggukan kepalanya lalu berjalan lagi menyusuri hutan.
"Jeno sama anak-anak lain uda jalan balik ke Desa. Kita lanjutkan nyari Aline". Haechan menatap sekitaran hutan yang sudah gelap.