Jangan lupa untuk menekan tombol vote sebelum membaca.
-
-
-
"Let me in to reply all the mistake, i'm sorry for everything"
Happy Reading!
Malam menyapu kedua manusia yang saat ini masih diam tak berkutik, keduanya sama-sama canggung setelah sekian lama tidak bertemu, Na Goongmin dan Park Seojun duduk disebuah bangku taman rumah sakit tempat Aline dan Jaemin di rawat, putranya itu bahkan belum sadarkan diri sama seperti Aline yang sepertinya dinyatakan koma.
"sudah lama ga ketemu, kupikir semuanya berjalan dengan benar". Ujar Goongmin tersenyum sedih, Seojun hanya masih diam tak menanggapi ucapan rekan,--mantan rekannya itu.
"aku sedang mencoba untuk menormalkan penglihatanku jika yang ku lihat saat ini adalah suami dari wanita yang membunuh istriku"tukas Seojun kemudian membuat Goongmin tertawa kalem,
"kau mempercayainya? Kupikir kau bisa menjaga yoona setidaknya jangan buat dia merasa tuduhan orang terhadap dirinya benar".
Seojun menatap Goongmin dengan dalam mencoba untuk menyangkal semuanya namun pembawaan pria itu tetap tenang seperti biasanya.
"apa kau baru saja membahas tuduhan yoona yang berselingkuh denganku?"
"ya, kau juga barusan mengatakan aku merebut istrimu, kita impas bukan?".
Seojun skakmat, ia ingin beranjak pergi karena merasa sia-sia menghabiskan waktu bersama orang atau ia masih menyangkal hantu itu.
"Aku tidak merebut istrimu.." balas Goongmin membuat Seojun menatap Goongmin dengan tajam.
"dan aku pun tau, kau tidak bermaksud mendekati yoona, semuanya salah paham yang dibuat tiffany untuk menghancurkan Yoona dan mendiang Sooyoung" balas Goongmin, membuat Seojun kembali terduduk dengan lemas. Goongmin menepuk pundak Seojun yang mulai bergetar, mereka itu sekarang bukan remaja lagi yang bermain dengan cinta, bagaimana bisa mereka saling menyalahkan satu sama lain karena hasutan seseorang, bahkan putra putri mereka sudah tumbuh dewasa, ada apa dengan mereka? Mereka hanya merasa tidak selamanya berteman itu terlihat baik-baik saja.
"aku mengerti, semuanya uda terjadi, dan aku minta maaf karena menuruti permintaan Sooyoung untuk pergi, aku pun sama tak bisa berfikir dengan jernih saat itu..dan akhirnya kejadian ini terulang lagi". Goongmin mulai cemas entah perasaannya mengatakan kenapa harus melibatkan anak-anak mereka.
Seojun menghapus air matanya dan menekan hidungnya yang sedikit berair. Ia tersenyum mengangguk. "semua ini salahku, karena aku tidak bisa menjelaskan dengan benar pada sooyoung waktu itu, aku malah membiarkannya membawa Aline denganmu".